DENPASAR, BALIPOST.com – PT PLN (Persero) berkomitmen untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama gelaran internasional High Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2.
Perhelatan internasional yang akan digelar pada 1-3 September 2024 mendatang ini, didukung penuh oleh listrik PLN yang telah menetapkan masa siaga kelistrikan sejak 29 Agustus 2024.
Dalam sambutannya saat Apel Siaga Kelistrikan menyambut HLF-MSP dan IAF ke-2 ini, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan personel PLN telah berjaga di masing-masing posko yang didirikan PLN sejak H-3.
Namun, demi menyukseskan acara ini, PLN telah lebih dulu melakukan berbagai persiapan sebulan sebelumnya dengan menetapkan 60 program aksi Meliputi penguatan di sisi pembangkitan, operasi sistem, transmisi, distribusi, termasuk di sisi retail dan SPKLU serta manajemen stakeholder dan umum.
Ia menjelaskan seluruh petugas sejak 29 Agustus, telah bersiaga untuk memastikan pembangkit dan jaringan dalam posisi andal. Selain itu, peralatan pendukung seperti UPS (uninterruptible power supply) dan UGB (unit gardu bergerak) yang terpasang juga dipastikan dalam kondisi normal.
“Dan kami mengingatkan untuk seluruh personel di manapun bertugas harus memperhatikan aspek K3 serta harus dalam kondisi sehat dan prima,” kata Sindu.
Untuk memastikan hal ini, PLN telah menetapkan pola pengamanan pasokan listrik hingga 4 lapis selama masa siaga. Antara lain yang berasal dari suplai utama jaringan listrik transmisi PLN, lapis kedua dari jaringan distribusi tegangan menengah, lapis ketiga pada pasokan back up supply, dan lapis terakhir pada sumber listrik milik pelanggan atau pemilik venue.
“Pola pengamanan ini diterapkan untuk lokasi – lokasi strategis yang menjadi venue pelaksanaan acara antara lain hotel tempat menginap delegasi, hotel tempat pelaksanaan gala dinner, hingga lokasi utama pelaksanaan kegiatan,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa pasokan daya listrik saat ini dalam kondisi aman, dengan kapasitas mencapai 1.408 mega watt (MW) dan beban puncak tertinggi sebesar 1.107 MW. “Diprediksi beban puncak saat kegiatan nanti mencapai 980 MW sehingga daya sangat mencukupi, namun demikian di beberapa titik tetap akan kita siapkan back-up supply,” jelasnya.
Sindu menambahkan, untuk membantu kesuksesan persiapan keandalan kelistrikan ini, PLN tak hanya memperkuat sisi internal. Juga, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Polda Bali, TNI, MDA Bali, BIN maupun BINDA untuk memastikan pengamanan objek vital yang ada di sistem Bali.
Ia mengimbau agar masyarakat dapat ikut serta untuk menyukseskan kegiatan ini dengan istirahat bermain layangan untuk menghindari tersangkutnya layang-layang di jaringan PLN.
“Marilah kita jaga bersama, nama baik Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini, dengan tidak menaikkan layang-layang selama periode acara. Tentunya kesuksesan pengawalan kelistrikan juga menjadi keberhasilan kita semua,” pungkasnya. (Adv/balipost)