Lomba memasak digelar untuk memperkenalkan kuliner nusantara pada wisatawan yang berlibur ke Bali. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sambal adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, produk sambal menjadi bagian ekonomi kreatif yang memperkaya kuliner Indonesia. Demikian disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf Indri Wahyu Susanti, Sabtu (31/8).

Ia mengatakan Indonesia memiliki ragam sambal dari Sabang sampai Merauke. Sementara di Bali sendiri ada sambal matah, sambal embe, dan lainnya yang menjadi bagian dari kekayaan dan keragaman Indonesia.

“Seperti diketahui Bali terkenal dengan babi gulingnya sehingga ada orang orang tertentu yang datang ke suatu destinasi hanya untuk dapat menikmati babi guling. Kita harus mengakui kuliner memperkaya pariwisata,” imbuhnya.

Baca juga:  Kemenparekraf Kembali Hadirkan AKI di 12 Kota, Salah Satunya Denpasar

Kemenparekraf pun berupaya mendorong subsektor kuliner untuk memperkenalkan destinasinya. Caranya, antara lain dengan cooking class dan kompetisi memasak.

“Seperti hari ini, lewat kompetisi memasak oleh para influencer, yang mana mengkreasikan masakan utama dengan sambal yang harus matching diharapkan dapat menjadi ragam kuliner baru yang dapat memperkaya kuliner nusantara,” ujarnya.

Kemenparekraf juga memiliki program unggulan Co-branding Wonderful Indonesia yang bertujuan untuk lebih mempromosikan parwisata melalui jaringan sektor swasta, salah satunya Finna Food.

Baca juga:  Bupati Suwirta Jadi Narasumber Revitalisasi Bumi Kemenparekraf

Terkait lomba memasak ini, Presiden Direktur PT Sekar Laut Welly Gunawan mengatakan pihaknya berupaya memfasilitasi para influencer makanan untuk bisa berkreasi tanpa dibatasi. “Zaman dulu tidak ada profesi influencer ini, sedangkan sekarang mereka bisa menghasilkan pundi pundi uang yang luar biasa dan yang bisa membantu nge-set tren yang akan datang,” ujarnya.

Menurutnya, menjadi tugas pihak swasta memperkenalkan kuliner Indonesia ke dunia. “Kalau orang yang mau berwisata ke suatu wilayah, yang menjadi pertimbangan mereka adalah tempat wisata, kebudayaan, oleh oleh, dan yang paling penting kulinernya. Ini yang kita mau bawa ke panggung internasional agar orang tahu bahwa Indonesia memiliki jenis makanan yang beragam. Makanan Asia yang terkenal saat ini baru Thailand, Jepang sedangkan Indonesia masih belum terlalu hype. Ini tugas kita untuk membuat nama masakan Indonesia lebih hype lagi,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Dikeluhkan Masyarakat, Pengurus Kosippral Dipanggil Diskop Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *