BADUNG, BALIPOST.com – Kegiatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 diproyeksikan memberikan efek berganda pada perekonomian lokal di Bali.
“Acara ini akan memberikan dampak positif, baik pada tingkat ekonomi mikro maupun makro di Bali,” kata Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Bogat Widyatmoko di Badung, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (1/9).
Acara ini akan dihadiri sekitar 1.275 peserta dari 26 negara. Jumlah ini terdiri atas 786 perwakilan pemerintah, 102 dari organisasi internasional, 107 dari organisasi non-pemerintah, 128 dari sektor swasta, 8 filantropi, 9 lembaga think tank, 56 komunitas akademisi, 9 bank multilateral dan 70 petugas keamanan.
Dengan demikian, akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung selama penyelenggaraan HLF MSP 2024, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“HLF MSP 2024 akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan permintaan untuk akomodasi, makanan dan minuman, serta layanan transportasi dan destinasi wisata,” tambah Bogat.
Di samping itu, HLF MSP 2024 juga ditargetkan akan melahirkan berbagai kemitraan multipihak, yang pada akhirnya dapat memperkuat modalitas ekonomi Indonesia di masa depan.
HLF MSP 2024 juga akan menjadi platform strategis untuk mendiskusikan kolaborasi transformatif yang bertujuan mengatasi tantangan global seperti kesenjangan pembangunan melalui pendekatan kemitraan multipihak.
Forum ini diharapkan dapat menghimpun berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah dan non-pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi dan aksi kolektif dalam menghadapi tantangan global.
“Jejaring yang terjalin antara para pelaku ekonomi domestik dan global diharapkan semakin erat, memudahkan kolaborasi ekonomi yang lebih intensif di masa depan,” ujar dia.
Sebagai bagian dari peringatan 69 tahun Konferensi Asia-Afrika 1955, HLF MSP 2024 menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan berbagai bidang strategis dalam ekonomi, sosial dan lingkungan, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Forum ini pun tidak hanya menguntungkan Bali secara ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam kerjasama internasional yang lebih luas.
“Kita ingin merangkul seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam forum ini, sehingga hasil dari HLF MSP 2024 dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pembangunan dan kesejahteraan bersama,” tuturnya. (Kmb/Balipost)