Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (BP/Ant)

SEMARANG, BALIPOST.com – Objek wisata di kawasan pesisir di tengah ancaman terjadinya gempa megathrust diminta terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG. Potensi megathrust ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia,” kata Sandiaga di Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (12/9).

Ia mempersilakan masyarakat untuk tetap berwisata, namun harus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. “Tetaplah berwisata, tetapi tetap harus memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian,” tambahnya.

Baca juga:  Jadi Lokasi Pertama "Pesta Bergoyang," Kemenparekraf Dukung Terobosan Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Bali

Ia menuturkan pemberian pelatihan kepada warga di kawasan pesisir juga dilakukan dalam upaya menghadapi berbagai potensi ancaman serta langkah-langkah mitigasi bencana.

Kementerian Pariwisata, lanjut dia, juga bekerja sama dengan Basarnas dalam menyiapkan pola-pola penyelamatan. “Tetaplah berwisata, berkegiatan ekonomi kreatif, namun kita sisipkan kewaspadaan dan kehati-hatian,” tambahnya.

Gempa megathrust merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. Zona megathrust sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.

Baca juga:  Empat Aspek Ancaman Pemulihan Ekonomi Dunia

Zona megathrust ialah istilah untuk menyebutkan sumber gempa yang berada di zona pertemuan antar-lempeng tektonik bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami.

Di Indonesia zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, subduksi Banda, subduksi lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *