MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali International Airshow 2024 atau pameran kedirgantaraan internasional yang berlangsung di area Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak mengganggu penerbangan. Hal ini ditegaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Selasa (17/9).
Pihaknya memastikan pertunjukan udara berjalan baik dan akan mengelola ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai agar dapat dijangkau tanpa ada masalah.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Bali International Airshow 2024 akan berlangsung 18-21 September 2024, selain pameran kedirgantaraan akan turut berlangsung aksi aerobatik di udara.
Menhub Budi Karya mengatakan dari komunikasinya dengan seluruh stakeholder kegiatan, tidak ada kesulitan besar dalam mengatur jadwal melintasnya pesawat komersil dengan aktivitas Bali International Airshow.
Namun, kepadatan lalu lintas udara diprediksi akan terasa pada hari pertama dan kedua kegiatan, sehingga ia mengimbau calon penumpang agar menggunakan transportasi udara tersebut pada hari ini.
“Dalam kesempatan ini saya mengimbau kalau mau datang ke Bali ya hari ini, karena besok dan dua hari relatif masif sehingga mungkin sedikit terganggu,” ucap Menhub.
Pengalaman dalam mengatur landasan juga diyakini membantu dalam menyukseskan gelaran internasional ini, dimana sejumlah pesawat yang akan memanfaatkan area bandara sudah diidentifikasi.
Hingga saat ini Budi Karya mendata belum ada informasi kedatangan kepala negara atau VVIP sehingga ruang apron tidak akan tersita.
Meski demikian, Kemenhub mengaku terus melakukan koordinasi untuk memastikan lalu lintas di Bandara I Gusti Ngurah Rai, karena meyakini suksesnya Bali International Airshow akan berdampak pula bagi perekonomian.
“Untuk itu saya minta maaf kepada mereka yang datang pergi ke Bali tapi saya yakini dengan pertunjukan udara ini Bali menjadi suatu pusat kegiatan yang bukan saja kegiatan tapi teknologi,” kata dia.
“Tamu asing yang datang ke sini pasti memberikan promosi, katakan G20, turis meningkat pesat dengan diadakan disini, dan dilakukan berulang maka Bali makin terkenal, kita berusaha untuk membuat seimbang,” sambung Budi Karya.
Untuk kondisi darat, penyelenggara menyebut jumlah pengunjung pameran kedirgantaraan ini mencapai 6.000 orang, sehingga selain antisipasi di udara dilakukan pula antisipasi kemacetan di sekitar lokasi pameran, yakni di General Aviation Terminal, South Apron, Jl. Bypass Ngurah Rai.
Untuk itu penyelenggara memberikan opsi transportasi umum, termasuk bus antar-jemput, dan layanan pemesanan kendaraan lainnya jika memungkinkan. (kmb/balipost)