Perayaan HUT ke-26 Bank Mandiri, Rabu (2/10) di Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perilaku doom spending yang dilakukan generasi Z dan milenial membuat kekhawatiran di kalangan praktisi perbankan.

RCEO Bank Mandiri Region XI Bali & Nusa Tenggara Winardi Legowo ditemui di sela–sela perayaan HUT ke-26 Bank Mandiri, Rabu (2/10) mengatakan, generasi muda khususnya gen Z dan milenial harus bijak dan dewasa mengelola keuangan. Maka itu, generasi tersebut membutuhkan edukasi dan pendewasaan diri agar bijak dalam menggunakan uangnya.

Apalagi dengan kemudahan transaksi menggunakan digital chanel saat ini, akan semakin memudahkan generasi Z dan milenial yang memang sudah melek digital. Meski ada kemudahan digital channel, namun tidak serta merta perbankan memberikan kemudahan menggunakan dana hingga over limit. “Tidak bisa karena kita sudah ada mekanisme. Tapi setiap orang punya batasan, berapa setiap bulannya mampu mencicil kewajibannya. Itu harus betul-betul disadari,” ujarnya.

Baca juga:  Milenial Membangun Peradaban

Ia pun memberikan tips mengelola penghasilan dengan bijak yaitu mendahulukan menginvestasikan penghasilan, baru kemudian sisanya disisihkan untuk keperluan belanja.

Ke depan, Bank Mandiri tetap fokus menyalurkan pendanaan dan kredit pada sektor–sektor produktif untuk dapat menggerakkan dunia usaha. Terlihat dari data penyaluran kredit ritel Bank Mandiri hingga Juni 2024 mencapai Rp15,3 triliun. Angka ini tumbuh 11,11 persen (yoy). Sementara kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) region XI / Bali & Nusa Tenggara posisi Juni 2024 sebesar Rp34,1 triliun, tumbuh positif 25,6% yoy.

Baca juga:  Bank Mandiri Bali Nusra Naikkan Target KPR 2 Kali Lipat

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-26, pihaknya kembali merealisasikan perannya sebagai agen perubahan dengan menggelar pasar murah di 20 titik di Bali Nusra. Pihaknya menyediakan 260 paket sembako yang bisa dibeli dengan harga hanya Rp26.000 per paket.

Paket ini berisi bahan pangan pokok seperti 5 kg beras, 1 kg gula, dan 1 liter minyak goreng, yang menjadi kebutuhan utama keluarga prasejahtera.

Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga memberikan kesempatan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berpartisipasi dalam bazar UMKM yang diadakan di setiap lokasi pasar. Ia menjelaskan, UMKM lokal di tiap titik bisa memperkenalkan produk mereka secara gratis melalui penukaran kupon.

Baca juga:  Antisipasi Naiknya Kebutuhan saat RAFI, Perbankan Siapkan Uang Tunai Triliunan Rupiah

Langkah ini juga sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional serta memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *