MANGUPURA, BALIPOST.com – Ratusan masyarakat Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, hadir dalam kampanye pasangan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata (Suyadinata), pada Rabu (2/10) malam. Acara yang digelar di kediaman Calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata, yang sekaligus menjadi posko pemenangan kedua pasangan calon, berlangsung meriah dan disambut antusias oleh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Calon Gubernur Bali, Made Muliawan Arya atau yang dikenal dengan De Gadjah, mendapat sambutan hangat dari warga. Selain De Gadjah, acara ini juga dihadiri oleh Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung Wayan Disel Astawa, serta sejumlah kader partai pengusung.
Wayan Disel Astawa, dalam pidatonya, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mewujudkan pembangunan yang seimbang di Bali dan Badung. “Untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan Badung dan Bali, kepemimpinan yang linier antara gubernur dan bupati sangat diperlukan. Kalau ingin mewujudkan itu, pilihlah Mulia-PAS sebagai Gubernur Bali dan Suyadinata sebagai Bupati Badung,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah oleh masyarakat yang hadir.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Badung, Wayan Suyasa dan Putu Alit Yandinata, juga menyampaikan visi dan misi mereka dalam acara tersebut. Salah satu program unggulan mereka adalah subsidi sebesar Rp 1 miliar untuk setiap banjar adat dan Rp 2 miliar untuk setiap desa adat. “Nantinya, program tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat mulai dari sektor parahyangan, pawongan, hingga palemahan, termasuk upakara, upacara, hingga kebutuhan pecalang dan pemangku,” jelas Alit.
Selain itu, mereka juga merencanakan program pembagian daging babi setiap Hari Raya Galungan melalui pos anggaran tersendiri. “Untuk mepatung, tidak bisa dicampur dengan anggaran lain, jadi akan ada alokasi tersendiri. Setiap keluarga akan merasakan manfaat nyata dari program Suyadinata setelah kami dilantik. Santunan kematian sebesar Rp 25 juta juga tetap akan dilanjutkan,” tambahnya.
Alit menekankan program-program yang dijanjikan sudah dipelajari dengan matang, baik dari sisi regulasi maupun sistem keuangan daerah. “Jangan khawatir, sumber dananya sudah kami hitung, tidak sampai satu triliun. Program-program ini langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Meskipun ada alokasi untuk kabupaten lain, prioritas utama kami tetap kepentingan masyarakat Badung,” tegasnya.
Wayan Suyasa, sebagai calon bupati, menambahkan bahwa koalisi mereka dengan masyarakat Badung merupakan hal yang penting. “Kita harus bisa membedakan mana kepentingan politik dan mana yang menjadi urusan wajib. Program-program di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus tetap berjalan. Pemimpin harus mampu memberikan gagasan dan edukasi kepada masyarakat agar semakin cerdas dalam memilih,” katanya.
Sementara itu, Made Muliawan Arya atau De Gadjah, dalam sambutannya, mengungkapkan kebanggaannya atas sambutan hangat dari masyarakat Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak hanya mewakili partai politik, tetapi juga seluruh masyarakat Bali.
“Mungkin saya kurang pengalaman, tetapi saya tidak kekurangan pengetahuan. Saya telah berkeliling Bali, mendengarkan permasalahan masyarakat, dan menjadikannya sebagai visi-misi. Program kami bukan hanya sekadar proyek besar, tetapi fokus pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
De Gadjah juga mengajak masyarakat mendukung pasangan Mulia-PAS dan Suyadinata dalam pemilihan mendatang. “Bali tidak bisa dibangun sendiri. Kita hanya bisa bersatu untuk membangun Badung dan Bali yang lebih baik,” tutupnya. (kmb/balipost)