Umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri akan digelar pada 9 Oktober sampai dengan 12 Oktober 2024. Untuk menjamin kenyamanan para pemedek (umat Hindu yang bersembahyang), panitia Pengemong Pura telah mengeluarkan informasi mengenai jadwal pasang surut air laut, mengingat posisi pura yang terletak di atas batu karang dan dikelilingi laut.

Diharapkan umat Hindu bisa mengetahui kapan sekiranya waktu yang dianggap pas untuk pedek tangkil (sembahyang). Berikut jadwal pasang surut yang harus diperhatikan, Rabu (9/10) air surut pukul 04.00-10.00 WITA, pasang pukul 11.00-16.00 WITA. Dan surut lagi pukul 17.00-20.00 WITA dan pasang pukul 21.00-05.00 WITA.

Baca juga:  Sebanyak 72 Orang Paskibraka Bali Siap Kibarkan Bendera Pusaka

Selanjutnya pada Kamis (10/10), air surut pukul 06.00-10.00 WITA dan pasang pukul 11.00-17.00 WITA. Dan surut lagi pada pukul 17.00-21.00 WITA dan pasang 22.00-06.00 WITA.

Kemudian pada Jumat (11/10), air surut pada pukul 07.00-12.00 WITA dan pasang pada pukul 13.00-16.00 WITA. Akan kembali surut pada pukul 17.00-21.00 WITA dan pasang pada pukul 22.00-07.00 WITA.

Untuk Sabtu (12/10), air surut pada pukul 08.00-13.00 WITA dan pasang pada pukul 14.00-18.00 WITA dan akan kembali surut pada pukul 19.00-22.00 WITA dan pasang 23.00-10.00 WITA.

Baca juga:  Dua Pekan, Tiga Penyelundupan Narkoba Digagalkan Bea Cukai

Ketua panitia Pengemong Pura Luhur Tanah Lot, Komang Dedy Sanjaya mengatakan data diatas merupakan perkiraan pendekatan pasang surut, situasi aktual pada rentang waktu tersebut di atas bisa saja berbeda tergantung situasi alam. Ia juga menghimbau jika waktu air laut pasang, maka bagi pamedek dapat melakukan persembahyangan di Penataran Madya Tanah Lot.

Sementara untuk waktu prosesi Ida Bhatara masineb dilaksanakan pada 12 Oktober 2024. Seperti diketahui, saat pujawali, umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Bali tentunya akan berdatangan memadati Pura di tengah laut ini.

Baca juga:  Pujawali di Pura Dasar Bhuana Gelgel "Masineb"

Antreannya biasanya saat pagi dan malam hari. Karena siang sampai sorenya air laut sedang pasang, maka persembahyangan dilaksanakan di Pura Penyawang.

Biasanya, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan. Karena itu, banyak yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan DTW Tanah Lot. Iring-iringan pemedek menambah keindahan DTW Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan momen langka tersebut. Karena selama Pujawali DTW Tanah Lot tetap beroperasi seperti biasa. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *