Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Jumat (4/10/2024) melaporkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan negaranya akan menggunakan senjata nuklir jika musuh berupaya menggunakan kekuatan bersenjata yang melanggar kedaulatan Pyongyang. (BP/Ant)

SEOUL, BALIPOST.com – Semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan mulai Rabu (9/10) akan di putus Tentara Korea Utara, dan selanjutnya akan dibangun struktur pertahanan yang kuat di wilayah tersebut sebagai respons terhadap manuver politik Korea Selatan-AS.

“Sebuah proyek akan diluncurkan pertama kali pada 9 Oktober untuk sepenuhnya memutus jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan dan membentengi wilayah terkait di pihak kita dengan struktur pertahanan yang kuat,” kata staf umum Tentara Rakyat Korea Utara seperti dilaporkan KCNA, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (9/10).

Baca juga:  KBRI Seoul Sebut Tak Ada Korban WNI di Tragedi Itaewon

Tentara tersebut menuturkan bahwa tindakan menutup dan memblokir secara permanen perbatasan selatan dengan ROK (Korea Selatan), negara musuh utama dan musuh utama yang tidak berubah, dalam situasi saat ini merupakan tindakan membela diri untuk mencegah perang dan melindungi keamanan DPRK (Korea Utara).

Lebih lanjut Korea Utara mengatakan mereka mengambil tindakan yang lebih tegas dan lebih kuat sebagai respons terhadap situasi militer yang akut di Semenanjung Korea, mengacu pada latihan militer Korea Selatan yang dilakukan dekat perbatasan dan kunjungan aset nuklir strategis Amerika Serikat ke wilayah tersebut.

Baca juga:  Pascapemilu Serentak, Gubernur Koster Minta Masyarakat Jaga Bali Tetap Kondusif

Militer Korea Utara menyatakan bahwa mereka mengirimkan pesan telepon kepada militer AS di Korea Selatan pada pukul 9:45 pagi (7.45 WIB) untuk mencegah kesalahpahaman dan konflik yang tidak sengaja terkait proyek penguatan.

Pengumuman penutupan jalan dan rel kereta tersebut disampaikan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea ketika Korea Utara mengirimkan balon-balon pembawa sampah ke arah Korea Selatan dan secara terbuka mengungkapkan fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya.

Baca juga:  PPM Bali Memaknai Nilai 1945 Songsong Pemilu 2024

AS menempatkan sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan untuk mencegah agresi Korea Utara, sebuah warisan Perang Korea tahun 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *