TABANAN, BALIPOST.com – Dukungan masyarakat terus mengalir untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), serta pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga (Sanjaya-Dirga). Dukungan datang dari krama Banjar Mundukcatu, Desa Baturiti, Kerambitan dan pengempon Pura Panti Sarin Buana di Banjar dinas Cepaka, Desa Manikyang, Selemadeg, melalui simakrama yang digelar pada Kamis (17/10).
Simakrama yang digelar secara maraton itu dihadiri langsung oleh I Made Dirga, calon Wakil Bupati Tabanan. Dalam kesempatan tersebut, Made Dirga mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan oleh masyarakat.
Ia menegaskan kebulatan tekad ini perlu dibuktikan pada pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. “Matur suksema atas antusias dari krama, mari kita wujudkan kebulatan tekad ini pada hari pencoblosan,” ujarnya.
Selain menghadiri simakrama, Made Dirga juga menghadiri sejumlah uleman pujawali di Pura Panti Sarinbuana, Banjar Dinas Cepaka, Desa Manikyang, Kecamatan Selemadeg, serta di Merajan Cengolo, Sudimara, Kecamatan Tabanan. Kegiatan ini menegaskan komitmen Made Dirga untuk menjaga tradisi budaya serta menjalin kedekatan dengan masyarakat.
Didampingi oleh politisi senior PDIP, I Ketut Boping Suryadi, yang juga mantan Ketua DPRD Tabanan, Made Dirga memperkuat pesan bahwa tradisi dan nilai-nilai budaya tetap menjadi bagian penting dalam kontestasi Pilkada ini. Yel-yel kemenangan “menyala wii” terus menggema dalam setiap pertemuan, menunjukkan semangat para pendukung untuk memenangkan pasangan Sanjaya-Dirga serta Koster-Giri di Pilkada 2024.
Dengan dukungan masyarakat yang semakin menguat, pasangan ini diharapkan mampu melanjutkan pembangunan serta pelestarian tradisi di Tabanan. Sanjaya-Dirga atau paket Sandi kerap aktif menghadiri ‘uleman’ kegiatan adat dan agama di Tabanan.
Kehadiran mereka bukan hanya untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian adat dan budaya lokal. Langkah ini dianggap penting dalam memperkuat ikatan dengan warga, sekaligus menunjukkan komitmen mereka dalam ikut melestarikan warisan budaya Tabanan. (kmb/balipost)