Astaguna saat melakukan simakrama dan bertatap muka dengan masyarakat di Desa Takmung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Klungkung diminta lebih selektif dalam menentukan pilihan pemimpin. Untuk itu, sangat penting dalam memilih pemimpin seharusnya visi-misi jelas, rekam jejak baik dan program yang realistis untuk kemajuan Klungkung.

Pemimpin Klungkung yang dipilih harus punya visi-misi jelas, latar belakang dan pengalaman yang terbukti serta program yang sesuai dengan kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung.

Demikian disampaikan Kelian Pura Paibon Pasek Gelgel, Desa Takmung, Kabupaten Klungkung Komang Wanten, saat acara Simakrama paket Astaguna di Paibon Pasek Gelgel, Desa Takmung, Kabupaten Klungkung, Minggu, 20 Oktober 2024.

“Selain itu, program kesehatan gratis untuk masyarakat sangat diharapkan, itu sangat realistis diwujudkan demi kepentingan masyarakat Klungkung,” kata Komang Wanten.

Baca juga:  Beredar Dugaan "Money Politic" Jelang Pencoblosan Pilkada Karangasem

Tak hanya itu, masyarakat juga diminta agar tidak mudah tergoda dengan politik uang. “Jangan sampai hanya karena uang Rp 200 ribu, Rp 300 ribu atau Rp 500 ribu, kita salah memilih. Itu adalah bentuk money politic dan melanggar hukum. Pilihan kita harus didasari pada visi, misi, dan integritas calon, bukan karena iming-iming materi,” tegasnya.

Menyikapi aspirasi Pengempon Pura Paibon Pasek Gelgel, Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Made Kasta dan Ketut Gunaksa yang populer disebut Astaguna menyambut positif dan hal tersebut sudah dipaparkan dalam visi dan misinya, yang disebut PESAJA atau Prema Shanti Jagadhita.

Baca juga:  Empat ASN dan Satu Perbekel Diduga Langgar Disiplin, Panwaslu Keluarkan Rekomendasi

Pada kesempatan tersebut, Made Kasta menyampaikan, bahwa demokrasi memberikan rakyat kekuasaan penuh untuk memilih dan dipilih. Menanggapi isu kampanye hitam (black campaign) yang sering muncul menjelang pilkada, Made Kasta mengajak masyarakat untuk menjaga suasana politik tetap damai dan beretika.

“Black campaign selalu muncul di setiap pesta demokrasi, tetapi kita tidak perlu terpancing. Kalau ada isu yang melanggar hukum, kita tempuh langkah hukum. Tapi kita harus fokus pada pemilihan yang santun dan tidak menyerang pribadi orang lain,” terangnya.

Kepada para pendukung dan tim kampanye, Made Kasta berpesan agar menghindari provokasi di media sosial.

“Bahkan di media sosial seperti Facebook, kita harus menjaga etika berpolitik. Jangan membuka kembali kasus-kasus yang sudah selesai, dan jangan menyerang pribadi orang. Mari kita ciptakan pemilihan damai. Kalau bukan kita yang menjaga kedamaian, siapa lagi?,” serunya.

Baca juga:  Mencoblos di TPS 6, Suwirta Minta Masyarakat Kawal Proses Penghitungan Suara

Sementara itu, I Ketut Gunaksa menekankan bahwa memilih pemimpin bukan hanya tentang hari ini, tetapi menentukan masa depan selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, Ketut Gunaksa mengajak semua elemen masyarakat dan pendukung Astaguna untuk menghindari kampanye negatif dan tetap mengutamakan kebersamaan.

Made Kasta dan Ketut Gunaksa mengakhiri pertemuan dengan harapan agar masyarakat memilih pemimpin yang bisa membawa perubahan nyata dan bersama-sama menjaga suasana pilkada tetap damai. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *