MANGUPURA, BALIPOST.com – Debat perdana Pilkada Badung 2024 mempertemukan dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung yang bertarung memperebutkan kepercayaan masyarakat. Acara berlangsung di The Trans Resort Bali, Jalan Sunset Road, Seminyak, Kuta Utara, Jumat (25/10).
Kedua pasangan calon, yaitu Wayan Suyasa – Putu Alit Yandinata (Suyadinata) dan Wayan Adi Arnawa – Bagus Alit Sucipta (Adicipta), memaparkan visi-misi dan program unggulan mereka di hadapan masyarakat serta panelis yang hadir.
Pasangan Suyadinata mengusung visi pembangunan Badung yang Sejahtera, Bahagia, dan Merata. Wayan Suyasa dalam pemaparannya menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Badung tanpa memandang pilihan partai, suku, ras, atau golongan.
Beberapa program unggulan yang diusung Suyadinata mencakup alokasi bantuan dana sebesar Rp 2 miliar untuk setiap desa adat dan Rp 1 miliar untuk setiap banjar adat, pelayanan kesehatan gratis hingga pasien sembuh, serta pembagian daging babi bagi umat Hindu saat Hari Raya Galungan.
Menurutnya, program-program ini diharapkan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
Sebaliknya, pasangan Adicipta menawarkan visi masyarakat adil, makmur, lestari, dan Berkeadaban. Adi Arnawa menyampaikan fokus utamanya pada pengembangan infrastruktur sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Badung.
Beberapa program utama yang diusung Adicipta meliputi pembangunan jalan lingkar selatan, penambahan jalan baru untuk mendukung kelancaran akses pariwisata, dan penerapan teknologi tepat guna dalam penanganan sampah. Selain itu, Adicipta berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata berbasis ekonomi dan budaya yang berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan pembangunan antara Badung Utara dan Badung Selatan.
Debat berlangsung penuh dengan argumen karena kedua paslon saling menonjolkan keunggulan program masing-masing. Suyadinata menitikberatkan pada pemerataan kesejahteraan dan akses fasilitas dasar, terutama di bidang kesehatan dan bantuan untuk komunitas adat.
Sementara itu, Adicipta lebih memfokuskan pembangunan pada aspek infrastruktur dan solusi untuk masalah lingkungan, seperti penanganan sampah yang dinilai sebagai masalah mendesak di wilayah Badung. (Parwata/balipost)