SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng semakin memperkuat komitmennya dalam melestarikan sejarah lokal melalui proyek inovatif Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif (Srikandi) Buleleng. Aplikasi ini dirancang untuk merevitalisasi dan menghadirkan arsip sejarah daerah secara lebih interaktif dan mudah diakses secara digital.
Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini dikonfirmasi Rabu (30/10) menjelaskan, keberadaan aplikasi Srikandi Buleleng bertujuan untuk menyelamatkan arsip-arsip berharga yang selama ini kurang mendapat perhatian, khususnya yang terkait dengan sejarah di museum Soenda Ketjil. Diakui banyak keberadaan arsip penting saat ini kurang mendapatkan perhatian bahkan terabaikan.”Arsip Soenda Ketjil yang selama ini terabaikan akan kami hidupkan kembali melalui teknologi digital dan diorama fisik yang menarik,” ujarnya.
Kadis Era menambahkan, melalui aplikasi Srikandi Buleleng, masyarakat akan memiliki akses langsung ke arsip-arsip digital tentang Sejarah Soenda Ketjil, termasuk informasi tentang tokoh penting seperti I Gusti Ketut Pudja salah satu tokoh Buleleng yang berperan besar dalam sejarah daerah ini. Pihaknya juga meyakini, keberadaan aplikasi Srikandi ini akan menambah jumlah kunjungan ke museum dan mendukung pengembangan pariwisata di Bali Utara.
Era juga menyebut, proyek ini adalah kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kebudayaan dan sejarawan lokal, untuk memastikan informasi yang disajikan benar-benar akurat dan mendalam. “Kami sudah berkoordinasi dengan ahli sejarah serta keturunan Mister I Gusti Ketut Pudja. Arsip-arsip yang kami temukan akan segera dipresentasikan dalam bentuk diorama fisik maupun digital,” tambahnya. (Yudha/Balipost)