Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Begadang atau terjaga sampai larut malam merupakan gaya hidup yang banyak diadopsi oleh kalangan pelajar dan pekerja. Mereka cenderung menggunakan waktu malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan maupun belajar dibandingkan tidur.

Kebiasaan ini bisa berimplikasi buruk bagi kesehatan. Sebab setiap mahluk hidup membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Dikutip dari situs Alodokter, berikut adalah 6 efek negatif dari kebiasaan begadang bagi kesehatan:

1. Peningkatan berat badan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur atau sering begadang bisa mengalami kenaikan berat badan lebih banyak daripada orang yang tidurnya cukup setiap hari. Hal ini membuat orang tersebut lebih rentan terkena obesitas.

Ada beberapa alasan mengapa efek begadang bisa meningkatkan berat badan. Salah satu alasannya yaitu begadang bisa menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lapar, sehingga pola makan pun sulit untuk dijaga.

Baca juga:  Ekonomi Bali Akhir Tahun Diprediksi Turun 5,6 Persen  

2. Penuaan dini

Saat begadang dan kurang tidur, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol). Hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.

Akibat sering begadang, kulit dan wajah juga akan menjadi lebih kusam dan kering. Rusaknya kolagen di wajah pun bisa menyebabkan munculnya garis-garis atau kerutan di wajah, serta munculnya lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda).

3. Mudah lupa

Baca juga:  Hasil Pemeriksaan Rektor Unud Akan Dirangkai dengan Bukti-bukti

Ketika tidur, jaringan dan sel-sel saraf di otak akan mengalami proses perbaikan atau regenerasi. Dengan terbentuknya jaringan otak yang sehat, fungsi otak akan senantiasa terjaga. Regenerasi jaringan otak juga penting untuk memperkuat ingatan atau daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir.

Sebaliknya, saat sering begadang, sel-sel dan jaringan otak akan lebih cepat rusak dan sulit diperbaiki. Hal ini bisa membuat fungsi otak terganggu, sehingga Anda akan lebih sering mengantuk, mudah lupa, dan sulit berkonsentrasi.

4. Penurunan fungsi otak

Efek begadang dapat mengurangi daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, dan konsentrasi. Kemampuan Anda dalam memperhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan menurun. Sulit fokus karena begadang dapat menyebabkan kecelakaan saat berkendara atau bekerja.

Baca juga:  FPTI Bali Optimis Desak Rita Lolos Olimpiade

5. Peningkatan risiko terkena gangguan mental

Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang sering begadang lebih rentan mengalami gangguan fungsi otak dan juga gangguan tidur berupa insomnia. Dalam jangka panjang, efek begadang tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas.

Risiko ini juga akan makin meningkat jika kalian memiliki kebiasaan kurang sehat, seperti sering merokok, jarang olahraga, sering stres, dan tidak menjaga pola makan.

6. Peningkatan risiko terkena kanker

Efek begadang juga berkaitan dengan peningkatan risiko seseorang terkena kanker. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan kurang tidur, atau sering bekerja shift di malam hari, lebih rentan terkena kanker daripada orang yang tidurnya cukup sehari-hari. (Beatrix Irenia/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *