Hamparan sawah produktif di Penyaringan, Jembrana. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan sumur bor untuk pertanian subak di Kabupaten Jembrana kondisinya rusak. Di beberapa wilayah sawah yang sumber pengaturan masih sangat bergantung dari hujan (tadah hujan) dan bendungan, sumur bor sangat membantu.

Dari data di Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, terdapat lebih dari 400 sumur bor yang tersebar di Jembrana difungsikan untuk menunjang pertanian. Sebanyak 370 sumur dangkal dikelola pemerintah daerah dan 81 sumur dalam dikelola Balai Wilayah Sungai.

Baca juga:  Ini Dia, 7 Tips Memilih Kost di Pulau Dewata!

Dari 370 sumur dangkal, kondisi yang masih berfungsi baik mencapai 331 sumur. Sisanya 39 sumur sudah rusak.

Kepala Bidang Pertanian, I Komang Ngurah Arya Kusuma, Kamis (7/11), mengatakan dari ratusan sumur bor yang aktif ini masih digunakan para petani. Terlebih saat musim kemarau, pasokan air irigasi, baik dari bendung-bendung dan hujan menurun.

Namun, para pengguna sumur ini juga sering kesulitan mendapatkan bahan bakar solar..”Sebagian besar masih menggunakan bahan bakar solar, sering kesulitan dan biayanya mahal,” katanya.

Baca juga:  Musim Hujan Tiba, Perlu Antisipasi Rusaknya Jaringan Irigasi Pertanian

Selain itu, dari pendataan ada puluhan yang sudah rusak. Beberapa sumur untuk subak ini dibangun di wilayah sawah yang kesulitan air dan potensi rawan kekeringan. Seperti di Melaya dan wilayah pesisir di Kecamatan Negara. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *