Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat melakukan ekspos kain gulungan yang diduga ilegal senilai Rp90 miliar di Kawasan Pergudangan, Jakarta Utara, Jumat (8/11/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor, khususnya untuk produk tekstil dan produk tekstil (TPT) menemukan adanya kain gulungan yang diduga ilegal senilai Rp90 miliar di Jakarta Utara, Jumat (8/11).

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan bahwa pengawasan ini dilakukan di dua tempat di Jakarta dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Barang-barang tersebut diduga melanggar Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 dan Permendag Nomor 26 tahun 2021.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Nasional Masih di Atas 8.000! Pasien Sembuh Capai Rekor Baru

“Kemendag berkomitmen untuk terus mengawal dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan pengawasan ini, demi melindungi industri Indonesia,” ujar Budi, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (8/11).

Budi menjelaskan, pengawasan pertama dilakukan di Kelurahan Roa Malaka, Jakarta Barat pada 30 Oktober 2024 dengan jumlah temuan 30.000 rol TPT bernilai sekitar Rp30 miliar.

Pengawasan kedua, yaitu di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara pada 31 Oktober 2024 dengan jumlah temuan sebanyak 60.000 rol TPT bernilai sekitar Rp60 miliar. Dugaan pelanggarannya, antara lain, adalah tidak dilengkapinya dokumen Persetujuan Impor (PI), Laporan Surveyor (LS), dan registrasi pendaftaran barang terkait Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3L).

Baca juga:  Kemendag Musnahkan Barang Impor Ilegal

“Masuknya barang tanpa mengikuti ketentuan seperti ini merupakan musuh utama kita bersama, yang menghambat tumbuhnya industri tekstil dalam negeri,” katanya.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Rusmin Amin mengatakan, masuknya barang impor secara ilegal menjadi tantangan signifikan di Indonesia dengan implikasi yang luas terhadap perlindungan dan perekonomian masyarakat serta perekonomian domestik.

Untuk itu, Pemerintah telah melakukan langkah strategis dalam pengawasan dan penanganan permasalahan impor dengan terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi pengawasan dan penanganan permasalahan impor.

Baca juga:  Tak Hanya Terkenal dengan Beras Merah dan Hitam, Penebel Kembangkan "Black Garlic"

“Satgas akan terus melakukan pengawasan untuk melindungi industri dalam negeri. Selain itu, instansi yang tergabung dalam Satgas akan melanjutkan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” kata Rusmin. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *