Dua Paslon Pilkada Badung hadir dalam debat publik kedua yang diselenggarakan KPU Badung, Jumat (8/11). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Isu pengoperasian dua Rumah Sakit (RS) Suwiti di Petang dan RS Giriasih di Abiansemal mencuat dalam Debat Publik Pilkada Badung 2024, Jumat (8/11). Kedua rumah sakit ini diketahui telah rampung dibangun, namun hingga kini belum juga beroperasi meski telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Badung.

Debat menjadi lebih panas ketika Calon Wakil Bupati Badung nomor urut 1, Putu Alit Yandinata, melemparkan pertanyaan kritis kepada paslon nomor urut 2 terkait keterlambatan operasional kedua RS tersebut. Yandinata menyoroti anggaran bukan alasan yang valid bagi pemerintah Kabupaten Badung untuk menunda pengoperasian RS Suwiti dan RS Giriasih, mengingat ketersediaan dana hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang dimiliki.

Baca juga:  Disebut Menang dalam Pilbup Bangli, Ini Kata Sedana Arta

“Seharusnya sejak awal sudah direncanakan dengan baik terkait sarana, prasarana, hingga tenaga kerja yang dibutuhkan. Bicara soal anggaran, Badung ini sangat mampu, hibah dan BKK pun bisa dioptimalkan. Apalagi kesehatan itu urusan wajib, sedangkan hibah dan BKK itu urusan pilihan,” tegas Alit Yandinata.

Tanggapan tegas dilontarkan Calon Bupati Badung nomor urut 2, Wayan Adi Arnawa, yang menekankan bahwa proses operasional kedua rumah sakit tersebut tengah berjalan. “Bukan tidak beroperasi, namun masih berproses seperti halnya rekrumen tenaga yang sedang dilakukan,” ujarnya.

Baca juga:  Debat Perdana, Paslon Adicipta Jabarkan Tiga Masalah Krusial di Badung

Debat publik ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung di The Trans Resort Bali, dengan mengusung tema “Menuju Pelayanan Publik Cerdas dan Inklusif di Kabupaten Badung.” Puluhan pendukung dari kedua paslon turut memadati ruangan debat dengan semangat membara.

Paslon nomor urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata, hadir mengenakan kemeja biru berlogo “Suyadinata,” sementara pendukung paslon nomor urut 2, I Wayan Adi Arnawa dan I Bagus Alit Sucipta, mengenakan jaket merah putih bertuliskan “Adicipta” dan angka 2.

Baca juga:  Dikira Bangkai Tikus, Ternyata Jasad Bayi

Dalam debat, isu lain juga muncul terkait lapangan pekerjaan di Badung. Suyadinata menawarkan solusi pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal, sementara Adicipta menyampaikan gagasan terkait peningkatan program-program yang dapat memberdayakan tenaga kerja daerah.

Debat kedua ini melibatkan lima panelis ahli dari berbagai bidang, yaitu Dr. Ir. Luh Riniti Rahayu, M.Si., I Wayan Sudiarsa, S.T., M.Kom., Prof. Dr. Ir. I Nengah Sinarta, S.T., M.T., Dr. Ir. I Putu Doddy Heka Ardana, ST., MT., dan I Gst. Ngurah Putu Harisandi, S.Pd., M.Pd.(Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *