Jusuf Kalla. (BP/may)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Revolusi kesehatan global menyebabkan perlunya konvergensi antara preventif, pengobatan regeneratif, dan sel punca. Bahkan sistem transplantasi sel punca kini makin diperhitungkan untuk mengatasi berbagai penyakit. Demikian disampaikan Presiden World Council for Preventive, Regenerative, and Anti-aging Medicine (WOCPM), Prof. dr. Deby Vinski, M.Sc., Ph.D., Minggu (10/11) di Kuta, Badung.

Ia mengatakan saat ini sel punca sudah semakin diperhitungkan di dunia medis dan penelitian tentang ini juga semakin berkembang. “Transplantasi sel punca merupakan metode pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti kanker dan penyakit degeneratif. Karena sifatnya tersebut, sel punca kerap digunakan sebagai bahan transplantasi dalam pengobatan medis,” paparnya.

Baca juga:  Rombongan Kaling Pulang dari Malang Disemprot Disinfektan di Gilimanuk

Prosedur transplantasi dilakukan dengan menanam sel punca di organ tubuh tertentu untuk menggantikan sel yang rusak akibat suatu penyakit. Di dalam tubuh, sel punca akan membelah diri menjadi sel-sel lain yang disebut dengan sel anak.

Sel punca adalah sel yang akan terus memperbanyak diri tanpa fungsi khusus, sedangkan sel dewasa adalah sel yang sudah memiliki fungsi spesifik, seperti sel otak, sel darah, dan sel tulang.

Penelitian terhadap fungsi sel punca masih terus dilakukan dan dikembangkan. Salah satunya adalah untuk menggantikan sel yang rusak akibat penyakit tertentu seperti kanker, stroke, diabetes, dan penyakit degeneratif seperti osteoarthritis dan penyakit Parkinson.

Baca juga:  Berlakukan Larangan WN 3 Negara Masuk Indonesia, Bandara Ngurah Rai Masih Tunggu Ini

Keberadaan sel punca diharapkan dapat berkembang menjadi sel dewasa dan jaringan baru. Selain itu, sel punca juga digunakan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan suatu obat. Selain itu keberadaan sel punca juga kerap digunakan untuk terapi kesehatan kecantikan.

Ia berharap dengan saling berbagai pengalaman antartenaga medis dari berbagai negara dapat menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih baik dengan mengawalinya dari pencegahan.

Kerja sama global menurutnya sangat penting untuk memajukan pengobatan preventif, regeneratif, dan penelitian sel punca, bidang-bidang yang membentuk kembali masa depan pengobatan dan kebugaran

Baca juga:  Atasi Kemacetan di Denpasar, Sekolah Diminta Sediakan Bus

Sementara itu, Penasihat Senior WOCPM, Jusuf Kalla, mengatakan dunia berada di ambang era baru dalam bidang kedokteran yaitu konvergensi perawatan preventif, pengobatan regeneratif, terapi sel punca, dan wisata kesehatan. Semuanya menghadirkan peluang unik untuk merevolusi perawatan kesehatan global.

Maka dalam era ini, ia mendorong kolaborasi, inovasi, dan berbagi pengetahuan di antara para ahli, peneliti, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri dari seluruh dunia. Upaya kolaborasi yang dilakukan dengan para ahli dari berbagai negara dapat memperkaya dunia medis Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” terangnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *