TINJAU-Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto meninjau kondisi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah Flores Timur, NTT.(BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah Flores Timur, NTT, terus dilakukan stakeholder terkait termasuk Kodam IX/Udayana. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni mendampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto meninjau penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Rabu (13/11).

Selain itu Pangdam Zamroni juga mengecek kesiapan pengamanan kedatangan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, Kamis (14/11) menjelaskan rombongan Panglima TNI dan Pangdam Zamroni melaksanakan perjalanan darat ke lokasi pengungsian korban erupsi di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Sesampainya di Desa Lewolaga langsung memantau posko pengungsian, meninjau dapur lapangan dan menyambangi para pengungsi untuk memastikan keadaan mereka.

Baca juga:  Yuk, Intip Inovasi Epik dan Desain Memukau Samsung Galaxy S21 Series 5G

“Kunjungan dilanjutkan ke Desa Kobasoma untuk meninjau tenda-tenda pengungsi dan berdialog dengan masyarakat terdampak. Selain itu, Panglima TNI juga menginspeksi kerusakan akibat bencana guna memastikan langkah penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Menurut Kolonel Agung Udayana, kunjungan itu mencerminkan kepedulian tinggi jajaran TNI terhadap situasi kebencanaan di wilayah tersebut. Menurutnya, TNI akan terus mengerahkan segala sumber daya yang diperlukan untuk mendukung penanganan dan pemulihan di daerah terdampak erupsi Gunung Lewotobi.

Baca juga:  Elon Musk: Penting Bagi Mahasiswa Miliki Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi

”TNI memegang peran krusial dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur ini. Melalui dukungan langsung dari Panglima TNI dan koordinasi dengan pemerintah daerah. TNI bergerak cepat mengerahkan sumber daya untuk memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti dengan menggelar dapur lapangan, tenda pengungsian, dan kebutuhan logistik lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Agung Udayana menyampaikan bencana tersebut menimbulkan dampak besar bagi masyarakat, terutama kerusakan infrastruktur, lahan pertanian, ruang udara yang tertutup abu vulkanik dan rumah yang harus ditinggalkan sementara bagi para pengungsi. Kondisi masyarakat terdampak bencana terbilang memprihatinkan karena warga yang kehilangan sumber mata pencaharian dan membutuhkan bantuan mendesak.

Baca juga:  Desa Adat Pecatu Hijaukan Jalan Labuan Sait dengan Tabebuya

“Kami bekerja sama dengan BNPB, instansi terkait dan berbagai elemen masyarakat, berkomitmen untuk melakukan penanganan menyeluruh guna meringankan beban korban terdampak serta memulihkan situasi dan keamanan di daerah tersebut,” tegasnya.(Kertanegara/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *