Ilustrasi. (BP/Klikdokter.com)

DENPASAR, BALIPOST. com – Pernahkah kalian mendengar penyakit yang bernama Kalazion? Penyakit ini merupakan benjolan di kelopak mata.

Kalazion sendiri adalah pembengkakan yang terjadi di kelopak mata karena adanya penyumbatan di kelenjar meibom. Benjolan ini sering terlihat merah, kecil, tidak sakit, dan dapat bertahan lama, sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Dikutip dari berbagai sumber, benjolan ini terkadang juga disebut dengan kista kelopak mata atau kista meibom. Pembentukannya berawal dari penumpukan kelenjar minyak (meibom) secara perlahan dan kemudian menyebabkan penyumbatan.

Pada awalnya, benjolan mungkin terasa sakit, namun hal ini hanya bertahan sementara dan hilang. Biasanya, kalazion berkembang pada orang dewasa antara usia 30-50 tahun.

Meski begitu, semua kelompok usia bisa mengalaminya, meski jarang sekali menyerang anak-anak.

Penyebab munculnya kalazion

Kalazion muncul karena adanya gangguan kulit seseorang khususnya pada bagian area mata seperti rosacea atau dermatitis seboroik. Bisa juga karena peradangan pada bagian tepi kelopak mata atau blefaritis.

Baca juga:  Kenali Gejala Awal COVID-19, Keluhan Pada Mata Bisa Jadi Salah Satunya

Bagi penderita diabetes, kondisi kalazion juga bisa muncul. Selain itu, seseorang yang pernah mengalami kalazion sebelumnya rentan dan berisiko untuk mengalami kondisi ini kembali.

Paparan udara yang kotor juga meningkatkan risiko tersumbatnya kelenjar.

Penyebab pada penyakit kalazion dikarenakan peradangan kelenjar meibom di kelopak mata adalah penyebab utama kalazion. Kelenjar ini memberikan beberapa bahan pelumas yang dibutuhkan untuk melembapkan dan melindungi mata.

Peradangan kelenjar meibom menyebabkan pelumas yang dihasilkan kelenjar meibom menjadi mengental dan menjadi sumbatan pada saluran kelenjar meibom.

Dilansir dari situs Hellosehat, berikut adalah 5 cara menghilangkan benjolan di dalam kelopak mata atau kalazion:

1. Membersihkan mata

Kalazion terjadi karena adanya penyumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata (kelenjar meibom). Sumbatan tersebut dapat terjadi akibat kotoran di area mata. Oleh sebab itu, bersihkan mata untuk mengangkat kotoran yang tersumbat. Kalian bisa membersihkan mata dengan air dan sabun yang lembut agar tidak perih di mata.

Baca juga:  BEC Hadir di Buluh Indah, Jangkau Lebih Banyak Konsumen

2. Kompres air hangat

Mengompres area benjolan di kelopak mata bisa menjadi cara berikutnya sebagai pengobatan kalazion. Kompres air hangat bisa membuat kelenjar minyak yang tersumbat agar lebih lancar. Caranya, rendam kain bersih di dalam air hangat, lalu tempelkan di kelopak mata kalian selama 10-15 menit. Lakukan cara ini 3-5 kali dalam sehari.

Jaga kain agar tetap hangat. Jadi, sebaiknya rendam kain di air hangat sesering mungkin ketika sudah dirasa mulai dingin.

3. Melakukan pemijatan

Memijat area kelopak mata kita secara lembut dengan memakai air hangat bisa membantu melancarkan saluran minyak yang tersumbat.

Sebelum melakukan pemijatan, pastikan kalian membersihkan tangan untuk mengurangi risiko infeksi mata. Setelah kalazion ini mulai mengering, jaga kebersihan area mata dengan tidak menyentuhnya. Selain bisa membuat benjolan kembali muncul, hal ini juga dapat mencegah terjadinya infeksi.

Baca juga:  Cegah Penyebaran COVID-19 Makin Luas, Penjagaan Orang Masuk ke Bali Diperketat

4. Hindari memencet benjolan

Cara menghilangkan benjolan di dalam kelopak mata atau kalazion yang tidak kalah penting adalah dengan menghindari memencet benjolan. Benjolan, terutama yang terlihat cukup besar, memang terasa sangat mengganggu dan tidak jarang membuat ingin menyentuhnya.

Akan tetapi, kalau dipencet dan cairan di dalamnya keluar, ini bisa menyebarkan infeksi di bagian kelopak mata lainnya. Akibatnya, kalazion akan meluas atau bahkan bertambah parah.

5. Suntik steroid

Sama seperti antibiotik, suntik steroid perlu diberikan dengan resep dokter sebagai cara untuk menghilangkan benjolan di dalam kelopak mata. Kalazion atau benjolan di kelopak mata perlu diberikan suntikan steroid ketika terjadi pembengkakan yang menghalangi penglihatan.

Efek samping dari suntik steroid bisa sangat berbahaya. Maka dari itu, penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dari dokter. (Beatrix Irenia/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *