Parade budaya busana adat. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST. com – Pakaian adat Bali menjadi seragam wajib yang dikenakan anak-anak sekolah di Bali setiap Kamis. Selain itu, instansi pemerintahan juga wajib berpakaian adat Bali di hari yang sama.

Dengan makin berubahnya zaman, busana adat Bali juga berkembang mengikuti tren. Bahkan, ada busana yang terlalu mengikuti tren sehingga membuatnya menjadi tidak enak dipandang dan kurang beretika. Padahal, pakaian adat Bali ini merupakan busana wajib yang dikenakan saat bersembahyang.

Jadi, jika kalian ingin mengenakan pakaian adat Bali, tidak ada salahnya menyimak artikel ini terlebih dulu. Disarikan dari berbagai sumber, aturan berbusana adat Bali dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, dewa angga, manusa Angga dan bhuta angga.

Baca juga:  OJK Ingatkan Perbankan Patuhi 3 Pergub Ini

Dewa angga adalah busana di bagian kepala hingga leher. Manusa angga adalah busana dari leher sampai pinggang sedangkan Bhuta angga adalah busana dari pinggang sampai kaki.

Pada bagian kepala seorang laki-laki ditutupi sesuai dengan etikanya, seperti menggunakan udeng dengan baik dari lipatan sampai ikatannya, sementara untuk para perempuan dengan etika tidak mengurai rambutnya, tetapi dengan membuat pusungan serta menambahkan beberapa aksesoris sewajarnya pada rambut.

Baca juga:  Pesona Wisata - Puri Agung Karangasem

Untuk bagian manusa angga, laki-laki menggunakan pakaian kemeja atau safari, sedangkan untuk para perempuan dengan menggunakan kebaya yang sopan seperti kebaya warna putih. Namun selain penggunaan kebaya, pemakaian selendang juga memiliki etika, seperti membentuk ikatan yang berbeda pada bagian depan agak ke samping kiri, serta tidak terikat pada bagian belakang.

Sedangkan bhuta angga, pria menggunakan kamen dengan kancut serta ditumpuk sesaput yang dibuat hanya sejengkal dari telapak kakinya, sedangkan perempuan dengan menggunakan kamen setinggi mata kaki.

Baca juga:  Meningkat, Segini Orang dan Kendaraan Masuk Bali saat Libur Natal

Jadi itu lah aturan berbusana adat Bali yang benar. Aturan ini perlu dilestarikan sehingga pakaian adat Bali yang sesuai dengan pakemnya tidak punah karena termakan zaman. Adalah tugas generasi muda untuk melestarikan salah satu kekayaan budaya Bali ini. (Ni Wayan Linayani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *