Sejumlah remaja mengikuti upacara mepeed membawa persembahan menuju Pura Desa Sukawati, Rabu (6/2/2019). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST. com – Bali dikenal dengan sebutan Pulau Para Dewa dan Pulau Seribu Pura. Banyaknya pura di Bali ini otomatis menghadirkan beragam aktivitas ritual yang menarik sebagai obyek foto wisatawan mancanegara yang berkunjung.

Salah satu yang kerap menarik perhatian wisman selain pelaksanaan ngaben adalah mepeed. Ritual yang melibatkan para perempuan Bali ini merupakan salah satu rangkain acara yang dilaksanakan pada upacara besar di pura kahyangan.

Baca juga:  Resesi Berimbas ke Pariwisata, Menparekraf Minta Bali Fokus ke 5 Negara Ini

Aktivitas ini diikuti para ibu rumah tangga hingga remaja perempuan. Setiap daerah di Bali memiliki aturan yang berbeda-beda dalam kegiatan ritual ini.

Barisan para perempuan mengusung gebogan ini sangat menarik untuk dilihat karena mereka berjalan membentuk barisan yang tidak boleh mendahului satu sama lain. Penggunaan busana adat Bali yang sudah ditentukan juga menjadi daya tarik tersendiri.

Masyarakat Bali melakukan tradisi ini sebagai bentuk perwujudan syukur kepada ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tradisi ini memiliki nilai-nilai sakral di dalamnya.

Baca juga:  Tanpa Ijin, Satpol PP Stop Aktivitas Pembangunan Toko Modern di Kawan

Tujuan dari tradisi mepeed yakni mendak (mencari) tirta atau toya ning (air suci) yang berada pada Pura Taman Beji di setiap masing-masing daerah. Setelah itu, air suci tersebut akan dipergunakan selama acara Pujawali berlangsung.

Nah, kalo kamu kebetulan liburan ke Bali dan beruntung melihat prosesi tradisi tersebut secara langsung, tentu saja menjadi pengalaman yang sangat menarik. Tak setiap hari, perempuan Bali melakukan ritual ini. Mereka hanya melaksanakannya jika ada upacara besar atau piodalan di pura. (Ni Wayan Linayani/balipost)

Baca juga:  Bali Perlu Perlakuan Khusus
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *