SEMARAPURA, BALIPOST.com – Isu penanganan sampah menjadi perdebatan cukup serius dalam Debat Terbuka Kedua Pilkada Klungkung di Prime Plaza Sanur, Denpasar, Kamis (22/11) malam. Bagi paket Astaguna (I Made Kasta dan I Ketut Gunaksa), upaya dalam penanggulangan sampah harus ada hal-hal baru untuk menjawab tantangan masalah sampah itu.
Selain memaksimalkan TPST dan TPS3R, Astaguna juga mendorong adanya penggunaan teknologi canggih untuk mengatasi sampah hingga di TPA.
Calon Bupati Klungkung I Made Kasta, mengatakan polemik TPA di seluruh Klungkung membutuhkan penanganan ekstra serius.
Di sisi lain, meski selama ini sudah ada inovasi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), namun harus diakui TOSS tak mampu menuntaskan tingginya volume sampah. Hasilnya, sampah pada akhirnya tetap saja dibuang ke TPA Sente, karena mesin yang tersedia di dalam TOSS, tidak mampu mengolah total produksi sampah masyarakat setiap hari.
Masalah lainnya, TPA Sente sudah overload dan sudah ditutup, tetapi tetap sampah dibuang ke TPA itu dengan dalih hanya membuang residu.
“TOSS tidak akan pernah bisa menyelesaikan persoalan sampah di Klungkung. Kenapa demikian, karena inovasi TOSS itu, dilihat dari volume sampah setiap hari, melebihi kapasitas yang bisa diolah pada mesin di sana,” kata Calon Bupati Made Kasta menjawab pertanyaan paslon lain.
Calon Wakil Bupati Klungkung I Ketut Gunaksa, menambahkan pengolahan sampah yang total, selain memaksimalkan tempat olah sampah yang sudah dibangun di setiap desa, ke depan Klungkung juga membutuhkan sistem pengolahan sampah yang canggih, misalnya menggunakan sistem canggih mirip tungku pembakaran. Menurut dia, pemerintah daerah, ke depan tidak bisa lagi berkutat hanya pada pemanfaatan TOSS.
Sebab, sudah berulang kali kapasitas mesin ditambah, tetapi desakan publik atas solusi efektif atasi sampah dari warga, desa hingga di tingkat TPA masih sangat tinggi. Saat ini, keberadaan TPA ini sudah menimbulkan masalah baru.
Seperti di TPA Sente TPA Biaung di Nusa Gede maupun TPA di Jungutbatu, dimana sudah terbakar berulang-ulang dan asapnya sangat mengganggu warga sekitar. Selain mendorong menggunakan teknologi canggih diatas, Astaguna juga akan mendorong penguatan penanganan sampah di desa-desa.
Ke depan, pemerintah daerah harus berani melakukan upaya-upaya lain yang dirasa lebih efektif, untuk menjawab seluruh tuntutan masyarakat akan peliknya masalah sampah. (kmb/balipost)