DENPASAR, BALIPOST.com – Pipa saluran BBM salah satu SPBU di Jembrana retak dan menyebabkan mengalirnya Pertamax ke selokan. Area Manager Comm, Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi, Selasa (26/11) menanggapi peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/11) sore itu.
Ia mengatakan berdasarkan hasil monitoring petugas SPBU 5482203 Kabupaten Jembrana ditemukan kebocoran pipa produk Pertamax di SPBU tersebut dan mengalir ke selokan.
Atas temuan tersebut, Ahad mengatakan pihaknya segera melakukan penanganan dengan menimbun selokan yang masih basah dengan pasir. Pihak SPBU juga telah berkoordinasi dengan DLHK.
Untuk penanganan tersebut sudah sesuai dan mengikuti prosedur Pertamina. Untuk selanjutnya akan dilakukan pemasangan pipa baru dan melakukan penggantian tangki Pertamax/Pertamax Turbo dengan yang baru. Untuk sementara, SPBU 5482203 melakukan penghentian operasional sementara sampai perbaikan pipa selesai dilakukan dan masih terus monitor jika ada sisa bocoran.
Selain itu pihaknya juga memasang imbauan berupa spanduk “Dilarang menyalakan api di area sekitar SPBU” sebagai antisipasi.
Selama penghentian operasional sementara SPBU 5482203, Pertamina mengalihkan supply ke SPBU terdekat yakni, SPBU 5482213 dengan jarak 1,5 km dan SPBU 5482216 dengan jarak 1 km.
Ia pun mengklarifikasi adanya dugaan warga berupaya mengumpulkan BBM yang tercecer. Ia menyebutkan bahwa pengambilan dan pengumpulan BBM yang tercecer dan merembes ke got dilakukan oleh petugas SPBU. “Karena petugas kami buru-buru sehingga tidak memakai seragam. Jadi bukan warga yang mengumpulkan tapi petugas kami, namun saat itu memang sedang tidak memakai seragam. Jadi memang tindak lanjut petugas SPBU,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)