BANGLI, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli, Selasa (3/12) memicu terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah lokasi. Tak hanya itu, hujan deras juga menyebabkan pipa Perumda Air Minum Tirta Danu Arta atau PDAM Bangli di sejumlah sumber air putus dan berimbas terhadap ke ratusan pelanggan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Kabupaten Bangli mencatat, dampak hujan deras menyebabkan terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang di tiga kecamatan. Longsor disertai bambu tumbang terjadi di jalan raya Bangli-Karangasem tepatnya di Banjar Tingkadbatu, Desa Jehem, Tembuku.
Dampaknya arus lalu lintas sempat macet. Longsor telah ditangani dengan alat berat.
Di Kelurahan Kubu, Bangli terjadi bambu tumbang di jalan Penglipuran-Desa Tiga. Di Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, serumpun bambu tumbang dan menimpa pelinggih merajan dan sebagian atap rumah milik warga.
Di Jalan Penatahan-Susut, Kecamatan Susut, sebatang pohon kelapa tumbang mengakibatkan arus lalin sempat terganggu. Kejadian itu telah ditangani Mandor Jalan PU Provinsi. “Di Desa Pengiangan, terjadi jalan jebol tepatnya di pengiangan kawan (pondokan gria) menuju jeruk mancingan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Damkar Kabupaten Bangli I Wayan Wardana.
Di tengah kondisi cuaca seperti sekarang, BPBD Damkar Bangli menghimbau masyarakat agar selalu waspada dan upayakan pengelolaan risiko bencana. Masyarakat juga diimbau mengikuti himbauan Pemerintah (BMKG, BNPB, BPBD).
Sementara itu, dampak hujan deras juga menyebabkan terganggunya pelayanan air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM Bangli). Gangguan pelayanan terjadi akibat pipa di sejumlah sumber air putus tergerus banjir bandang.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi, Rabu (4/12) lokasi sumber air PDAM yang mengalami gangguan yakni di sumber air Tirta Barong di Tukad Sangsang, sumber mata air Tukad Melangit, dan sumber lainnya. Sementara pelanggan yang terdampak meliputi wilayah Desa Tamanbali, Kelurahan Kubu, Desa Demulih, Desa Selat, serta Banjar Tanggahan.
Semua kerusakan mulai diperbaiki Rabu pagi. Pihaknya mengupayakan perbaikan tuntas dalam sehari.
Dewa Rono menyampaikan bahwa petugas PDAM tidak dapat langsung melakukan perbaikan pada Selasa karena lokasi kerusakan berada di sungai. Selain itu, saat itu sudah malam. (Dayu Swasrina/balipost)