Parade Kebaya Nusantara bertempat di Puri Agung Tabanan, Sabtu (17/9/2022). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebaya adalah baju atasan tradisional yang biasa dikenakan oleh wanita di Asia Tenggara. Pada 4 Desember 2024, kebaya secara resmi ditambahkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda (WBTB) UNESCO.

Keputusan ini merupakan hasil dari pengajuan bersama oleh 5 Negara, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia dan Thailand. Hasil ini diumumkan pada dalam pertemuan komite antarpemerintah UNESCO yang diadakan di Asuncion, Paraguay.

Dilansir dari berbagai sumber, kemunculan kebaya awalnya dipengaruhi oleh budaya Arab, Eropa dan Tiongkok. Kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal Asia Tenggara.

Dengan desainnya yang fleksibel serta memunculkan kesan anggun, kebaya telah menjadi identitas perempuan dalam berbagai komunitas. Pakaian ini melambangkan keberagaman budaya dan memperkuat persatuan ditengah perbedaan.

Baca juga:  Ubah Hobi Jadi Sumber Pendapatan, Ini 5 Ide Bisnisnya

Penggunaan Kebaya di Lima Negara Pengaju

Penggunaan kebaya sendiri masih lestari di 5 Negara di Asia Tenggara, dimana di setiap Negara memiliki cara tersendiri dalam penggunaan kebaya. Berikut penggunaan kebaya di 5 negara yang mengajukan, dilansir dari Wikipedia:

Indonesia
kebaya menjadi pakaian sehari-hari wanita Indonesia sejak masa kolonial hingga awal berdirinya republik. Setelah merdeka dari Belanda, Soekarno menetapkan kebaya sebagai pakaian nasional Indonesia. Indonesia memiliki berbagai varian seperti Kebaya Kartini, Kebaya Encim dan Kebaya Bali. Kebaya sering dikenakan pada saat upacara adat, pernikahan dan perayaan Hari Nasional.

Baca juga:  Rayakan Kartini, Puluhan Wanita Berselancar Gunakan Kebaya

Brunei Darussalam
Di Brunei, kebaya dikenakan oleh perempuan Melayu dalam acara Formal dan keagamaan. Ada empat jenis kebaya yang biasa dikenakan oleh wanita Brunei, yaitu kebaya panjang, kebaya labuh, kebaya pendek dan kebaya bandung. Dengan desain yang sederhana namun sangat menonjolkan keanggunan dan menggunakan bahan seperti satin dan brokat bermotif tradisional.

Singapura
Singapura melestarikan kebaya sebagai bagian dari budaya peranakan. Kebaya ini terkenal dengan bordir rumit dan warna cerah, dan sering dipadukan dengan kain batik. Kebaya biasa digunakan pada perayaan budaya seperti imlek dan menjadi ikon identitas komunitas peranakan.

Baca juga:  Karena Ini, Polisi Sita Mobil Mainan

Malaysia
Malaysia memiliki tradisi kebaya yang kuat, baik dalam budaya Melayu maupun peranakan. Salah satu jenis yang terkenal adalah Kebaya Nyonya, dengan detail bordir halus dan pola warna yang cerah. Kebaya biasa dikenakan pada acara resmi seperti pernikahan dan Hari Raya.

Thailand
Di Thailand, kebaya dikenakan oleh komunitas Muslim di wilayah selatan selatan Pattani. Di sini, kebaya sering dipadukan dengan kain tradisional Thailand, dimana menciptakan harmoni antara budaya Melayu dan Thailand, yang biasa digunakan dalam acara keagamaan serta pernikahan. (Cahya Dwipayanti/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *