PDAM
Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Meluapnya sungai Medewi pekan lalu, mengakibatkan pipa PDAM ke Pekutatan dan Pulukan rusak. Selama sepekan terakhir, warga yang mengandalkan PDAM kesulitan air bersih.

Tak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah dan balai banjar juga terdampak. Banyak pelanggan PDAM di Pekutatan dan Pulukan mengaku tidak mendapatkan air sejak beberapa hari.

“Informasinya kena dampak banjir sungai di Medewi. Jaringan PDAM berasal dari Yeh Sumbul, sekarang warga kesusahan dapat air,” kata salah seorang warga di Pekutatan akhir pekan lalu.

Baca juga:  Punya Peran Krusial, Perempuan Harus Dapat Posisi di Ruang Publik

Diakui warga, pihak PDAM mendistribusikan air menggunakan truk tangki air. Namun belum memenuhi kebutuhan harian sehingga warga berharap pipa bisa segera diperbaiki.

Sementara itu, Direktur PDAM Jembrana, I Gede Puriawan, Minggu (8/12) membenarkan kendala jaringan ke sejumlah pelanggan di Pekutatan. Hal tersebut dipicu kerusakan pipa di sungai Medewi akibat banjir beberapa waktu lalu.

“Penyebabnya bencana banjir seminggu lalu, pipa di bawah jembatan Medewi putus,” kata Puriawan.

Baca juga:  Menjaga Lingkungan dan Alam Bali dengan Mengolah Sampah dari Sumbernya

Untuk menyambung kembali perlu menggunakan ekskavator karena pipa ditanam di bawah sungai. Karena air sungai besar, alat berat belum bisa turun ke sungai menunggu air sungai kecil. “Sementara kita bantu masyarakat yang terdampak dengan bantuan mobil tangki,” kata Puriawan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *