
NEGARA, BALIPOST.com – Polres Jembrana, Bali menahan IKS (47), Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Mendoyo Dangin Tukad, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi. Tindakan ini menyebabkan kerugian hingga Rp2,1 miliar lebih.
Pengungkapan ini bermula dari sejumlah simpanan warga baik deposito dan tabungan yang tak bisa ditarik. Polisi telah melakukan penyelidikan sejak tahun 2023 lalu.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, mengatakan, IKS, sebagai pimpinan lembaga keuangan LPD, melakukan penyalahgunaan dana dengan berbagai modus untuk kepentingan pribadi. “Tindakannya meliputi pemberian kredit fiktif, tidak menyetorkan tabungan nasabah ke kas LPD, serta menggunakan uang angsuran nasabah yang dipercayakan kepadanya” kata Kapolres.
Modus ini dilakukan sejak tahun 2019 hingga 2021. Hingga akhirnya mencuat setelah adanya pengaduan nasabah yang kesulitan menarik tabungan mereka.
Temuan adanya penyimpangan keuangan diperkuat hasil audit dari akuntan publik yang menunjukkan kerugian mencapai lebih dari Rp2,1 miliar. Dari pemeriksaan, tersangka mengakui perbuatannya. “Uang hasil korupsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tambah Endang.
Sebagai barang bukti, Polres Jembrana menyita 44 dokumen, termasuk buku kas dan dokumen administrasi kredit LPD tersebut. IKS dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi serta pasal dalam KUHP dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara. Tersangka saat ini ditahan di Polres Jembrana. Polisi masih mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain terkait dengan kasus ini. (Surya Dharma/Balipost)