Molly sang gajah betina ditemukan mati di aliran Sungai Cengcegan Banjar Tegal Desa Guwang Selasa (17/12). (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama Molly milik Bali Zoo dikuburkan di kebun binatang berlokasi di Desa Singapadu, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

“Molly sudah kami kuburkan di zoo,” kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Gianyar, Bali, Rabu (18/12) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Gajah betina berumur 45 tahun itu dikuburkan sekitar pukul 24.00 Wita pada Selasa (17/12) setelah berhasil diangkat dari dasar bebatuan Sungai Cengceng di Desa Guwang, atau berjarak sekitar 2,8 kilometer dari lembaga konservasi tersebut.

Baca juga:  Bali Zoo Hibahkan Singa Afrika untuk Kebun Binatang Bukittinggi

Tim gabungan akhirnya dapat mengevakuasi bangkai Molly pada Selasa petang dengan menggunakan alat berat dari Sungai Cengceng yang saat itu sudah berangsur surut.

Tubuh satwa jumbo dengan berat diperkirakan sekitar 2,5 ton itu kemudian diangkut menggunakan truk khusus untuk mengangkut barang berat menuju kebun binatang seluas sekitar 12 hektare itu.

Tim bahkan harus membuka akses evakuasi di sekitar tebing sungai karena banyak pepohonan tumbuh cukup lebat dan medan yang cukup terjal, dengan kedalaman jurang diperkirakan lebih dari 10 meter.

Baca juga:  Kapal Elisabet Satu Terbakar, Sejumlah Kru Meninggal dan Belasan Luka Bakar

Sebelumnya, Molly terseret arus deras Sungai Wos yang mengalir di sekitar kawasan kebun binatang tersebut.

Bersama pawangnya, gajah yang dikenal memiliki sifat kalem itu sedang menjalani sosialisasi lingkungan rutin termasuk bermain air yang kala itu sedang mengalir tenang dan saat bersamaan juga terjadi hujan sejak pagi.

Saat hendak kembali ke kandang dengan menyeberangi sungai sekitar pukul 15.30 Wita pada Senin (16/12), tiba-tiba arus sungai menjadi deras dan menyeret tubuh Molly.

Baca juga:  Klaster Keluarga Meningkat, Rapid Test akan Sasar Radius Ini dari Rumah Warga Tertular COVID-19

Meningkatnya debit air sungai dan derasnya aliran Sungai Wos menyebabkan tubuh gajah betina itu terseret hingga 2,8 kilometer.

Kematian Molly menyebabkan koleksi gajah berkurang di lembaga konservasi tersebut yang saat ini menjadi 14 ekor, terdiri atas empat jantan dan 10 betina. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *