BANGLI, BALIPOST.com – Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kintamani. Kali ini seorang pria di Desa Siakin nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Peristiwa memilukan ini terjadi pada hari Jumat (20/12).
Kejadian tersebut telah ditangani Polsek Kintamani. Berdasarkan hasil penyelidikan, motif dibalik aksi nekat korban diduga karena masalah ekonomi.
Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna mengungkapkan sebelum ditemukan meninggal dunia, korban I Wayan S (22) meminta istrinya membelikan rokok. Istri korban pun menurutinya dan pergi membeli rokok ke warung terdekat. Saat kembali ke rumah, istri korban tidak mendapati korban di rumah. Saksi pun langsung pergi memasak.
Sementara itu ibu korban mencari korban karena sebelumnya sepeda motor korban mati dan ditinggalkan di bawah rumah. “Saksi (ibu korban) mengira korban pergi mengambil sepeda motornya yang rusak. Namun saat saksi hendak melihat korban, saksi kaget karena mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia pada sebuah pohon nangka di kebun,” kata Sukerna.
Melihat hal tersebut saksi kemudian meminta pertolongan keluarganya untuk membantu menurunkan korban. Peristiwa tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kintamani.
Kasus bunuh diri di Siakin ini adalah yang kesekian kalinya terjadi sepanjang 2024. Pada Sabtu (14/12) lalu, kasus serupa juga terjadi di Kintamani. Menyikapi maraknya kasus bunuh diri, Sukerna telah memerintahkan seluruh Bhabinkamtibmas untuk proaktif dalam mencegah terjadinya kasus serupa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan konseling gratis kepada warga.
Menurutnya mencegah bunuh diri membutuhkan strategi di semua lapisan masyarakat. “Setiap orang dapat membantu mencegah bunuh diri dengan mempelajari tanda-tanda peringatan, mempromosikan pencegahan dan ketahanan, serta komitmen terhadap perubahan sosial,” kata Sukerna belum lama ini. (Dayu Swasrina/Balipost)