MANGUPURA, BALIPOST.com – Institut Pariwisata Trisakti (IP Trisakti) mengundang alumni dan mitra industri pariwisata yang berada di Bali untuk menghadiri acara istimewa bertajuk “Industry & Alumni High Tea”. Acara digelar di Fairfield by Marriott Bali Kuta, Sunset Road, Sabtu (21/12) sore.
Dengan suasana santai namun penuh makna, High Tea menjadi platform strategis untuk berbagi ide, pengalaman, dan memperkuat sinergi dalam pengembangan sektor pariwisata. Acara diisi dengan Mini Talkshow dan Tanya Jawab terkait Link and Match Industri Pariwisata dengan Pendidikan serta Peran Alumni demi Keberlangsungan Lembaga. Mini Talkshow diisi oleh Nawawi Halik, S.Kom., M.Par., CHA., CHIA., yang merupakan Alumni LJ dan Master Tourism 2020 dan I Wayan Gede Jayanadi yang merupakan Learning Development Manager & Industrial Relationship W Hotel Bali, serta dimoderatori oleh Agus Riyadi, SST.Par., M.Sc., Ph.D.CHIA., QCRO.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan IP Trisakti, termasuk Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati, SE.,MM.; Wakil Rektor I, Agus Riyadi, PhD.; Wakil Rektor III, Dr. Novita Widyastuti; serta Emenina, M.Par, Kasubag Alumni. Sekitar 50 peserta lainnya, termasuk alumni dari berbagai program IP Trisakti dan perwakilan mitra industri pariwisata juga ikut berpartisipasi.
Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati, S.E., M.M., mengatakan kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara dunia pendidikan, alumni, dan pelaku industri pariwisata. Dengan lokasi strategis di Bali, pusat pariwisata internasional, kegiatan ini memperkuat komitmen IP Trisakti untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pariwisata lokal dan global.
Momen ini juga memberikan peluang istimewa bagi para peserta untuk membangun jaringan, berbagi wawasan profesional, dan menciptakan kolaborasi baru. Apalagi, acara ini dirancang untuk menjadi jembatan antara mahasiswa dan para profesional, mendukung kolaborasi konkret antara pendidikan dan industri pariwisata.
Dikatakan, mahasiswa IP Trisakti tidak saja training di Jabodetabek, tetapi banyak mahasiswa yang memilih melakukan training di Bali sebagai pilihan kedua. Sebab, pariwisata Bali sudah mendunia.
Untuk training kedua, mahasiswa IP Trisaksi lebih memilih ke luar negeri, seperti di Hongkong.
Salah satu alumni IP Trisakti yang saat ini menjadi General Manager (GM) Hotel di Bali, Nawawi Halik mengatakan lulusan IP Trisakti sudah tersebar dan beberapa menjadi GM hospitality. Ia berharap para mahasiswa IP Trisaksi bisa lebih berkualitas untuk bisa merebut pimpinan di industri pariwisata pada usia di bawah 40 tahun. Apalagi, banyak GM hospitality yang mengajar di IP Trisaksi. (Adv/balipost)