MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah yang menepi di Pantai Kuta setiap angin barat datang, membuat banyak pihak pusing. Diusulkan agar sampah dikumpulkan di tengah laut, sebelum sampai di pantai. Usulan akan disampaikan ke kementerian terkait.
Mengumpulkan sampah di tengah laut disampaikan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana saat diskusi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kamis (26/12).
“Masukan saya mengenai sampah di Kabupaten Badung ke depan dari laut sudah dikumpulkan, tidak dipungut di pantai lagi, untuk bagaimana caranya mungkin bisa dipikirkan,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.
Merespons usulan GIPI Bali, Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini sepakat menyampaikan ide tersebut ke kementeriannya. Marthini mengatakan upaya penanganan sampah dari laut untuk penanganan sampah di pantai Kuta ini memungkinkan dilakukan, mengingat sejumlah negara sudah terlebih dahulu melakukan ini menggunakan kapal atau bantuan jaring.
“Ide-ide tersebut bisa sekali ditampung, nanti ada satgas pariwisata bersih, ide ini bisa kita olah kalau bisa terjalin kerja sama pemerintah pusat, daerah, sektor privat, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup, nanti kami bawa di bawah deputi destinasi,” ujarnya.
Kemenpar melihat masalah sampah adalah hal serius karena berimbas ke destinasi wisata pantai, namun masalah tidak akan selesai jika semua daerah hanya saling menyalahkan asal usul sampah kiriman tiap tahun itu.
“Pak Kadispar Bali bilang ini kiriman, di sana (daerah lain) bilang juga kiriman, bagaimana kalau seluruh Indonesia ini bersih, maka tidak akan terjadi hal seperti ini (saling menyalahkan) jadi kami mencoba menjawab bukan lagi di muara tapi di hulunya, kalau semua bersih tentu pariwisata kita sehat,” kata Ayu Marthini.
Untuk jangka pendek menjelang akhir tahun sendiri, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, belum ada langkah pengumpulan sampah di laut, melainkan penguatan tenaga dan alat di darat untuk membersihkan sampah di pesisir Pantai Kuta. Dari laporan yang ia dapat, saat ini pemerintah kabupaten telah menyiapkan truk pengangkut sampah karena seringkali sampah yang datang berukuran besar seperti kayu dan batang pohon sehingga membutuhkan armada pengangkut.
Selain itu pemerintah daerah juga terus membahas pola terbaik untuk penanganan sampah, sebab masalah pariwisata Bali selain kemacetan dan alih fungsi lahan adalah sampah. (kmb/balipost)