Kondisi panyengker setelah roboh akibat terus menerus diguyur hujan. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat mengakibatkan panyengker Pura Desa Bale Agung, Pura Kangin, Desa Adat Banjarangkan, Klungkung, roboh, Jumat (27/12).

Panyengker batu bata sepanjang 20 meter itu roboh keluar areal pura. Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun menyebabkan kerugian sekitar Rp 40 juta.

Kerusakan panyengker pura itu disampaikan warga setempat kepada BPBD Klungkung melalui chat grup whatsApp. Panyengker itu nampaknya tak kuat lagi menahan beban, setelah terus menerus diguyur hujan selama beberapa hari terakhir. Panyengker batu bata itu hanya tersusun dari tanah, sehingga saat terus menerus diguyur hujan, sangat rentan roboh.

Baca juga:  Bangunan ‘’Bale Piasan’’ Terbakar

Tidak ada kerusakan palinggih atas kejadian itu. Karena robohnya panyengker itu keluar areal pura. Meski demikian, warga ingin kerusakan itu agar bisa segera diperbaiki. Sehingga kondisi fisik pura tersebut bisa kembali seperti semula, dan umat Hindu bisa melaksanakan persembahyangan dengan nyaman dan aman.

Menerima laporan itu, TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Klungkung segera turun ke lokasi untuk melakukan penanganan. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, mengatakan setelah melihat kondisi dan situasi di lokasi, Tim BPBD Klungkung akhirnya memutuskan hanya melakukan assesment ke lokasi, guna memastikan seberapa parah kerusakannya dan akan segera dilaporkan kepada pimpinan, untuk proses penanganan lebih lanjut.

Baca juga:  Diguyur Hujan Lebat, Senderan Jebol dan Sejumlah Bangunan Amblas

“Kami tidak memindahkan material batu bata dari panyengker yang roboh itu. Kami hanya melakukan assestment di lokasi, untuk mengetahui tingkat kerusakannya,” katanya.

Mengingat berbahayanya dampak hujan disertai angin kencang saat ini, Kalak BPBD Klungkung Putu Widiada kembali menghimbau warga untuk senantiasa selalu berhati-hati saat beraktivitas keluar rumah. Tingkatkan kewaspadaan bagi warga yang bermukim di lereng bukit hingga lakukan pemangkasan pohon-pohon di sekitar rumah yang dianggap membahayakan, untuk mengurangi risiko keselamatan dalam menghadapi dampak bencana. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Hujan Lebat, Sejumlah Lokasi di Badung Kebanjiran
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *