AMLAPURA, BALIPOST.com – Sepanjang tahun 2024 bencana alam yang melanda Kabupaten Karangasem cukup banyak. Kerugian materiil yang ditimbulkan akibat bencana tersebut mencapai miliaran rupiah.
Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengungkapkan, jumlah bencana alam di Karangasem periode 2024 sebanyak 523 kasus, meliputi kebakaran bangunan, kebakaran pura, pohon tumbang, longsor, banjir bandang, orang hilang, senderan jebol, dan lainnya.
Arimbawa mengaku, kerugian materiil akibat bencana alam Rp 5.3 milliar. Kerugian materi merata di semua Kecamatan. Kata dia untuk kerugian materi di Kecamatan Karangasem sebesar Rp 1.7 milliar, Manggis sebesar Rp 767 juta, Bebandem Rp 858 juta, Kubu kerugian Rp 597 juta, Abang sebanyak Rp 383 juta, dan Selat Rp 392 juta, Rendang kerugian sebanyak Rp 508 juta, dan Sidemen sekitar Rp 158 juta.
“Akibat bencana alam banyak bangunan yang alami kerusakan. Seperti rumah, tempat sembahyang, jalan, fasilitas umum. Bangunan yang rusak disebabkan karena banjir bandang, longsor, pohon tumbang dan kebakaran bangunan atau pura,” katanya, Senin.
Dia menjelaskan, pihaknya menghimbau agar masyarakat di Karangasem ikut berpartisipasi lakukan mitigasi bencana, dalam rangka mengurangi resiko bencana di Bumi Lahar. “Kita harap warga ikut berpartisipasi melakukan mitigasi, seperti pemangkasan atau penebangan pohon yang berpotensi tumbang, bersihkan saluran air, tidak buang sampah sembarangan agar drainase tak tersumbat,” jelas Arimbawa.
Lebih lanjut dikatakannya, selain itu, pihkanya juga menghimbau masyarakat yang tinggal dipinggiran bebukitan dan pinggiran sungai untuk pindah untuk sementara saat hujan lebat. Selain itu juga, dilarang mendekati daerah tebing yang potensi terjadi longsor dan dekat pepohonan. (Eka Parananda/Balipost)
