MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mencatat pencapaian luar biasa dalam sektor investasi pada tahun 2024. Hingga triwulan III, total nilai investasi yang masuk ke wilayah Gumi Keris telah mencapai Rp 13,78 triliun, melampaui target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 8,76 triliun atau setara dengan 157,31 persen dari target.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung, investasi tersebut mayoritas berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), yang mencapai Rp 10,74 triliun atau 77,91 persen. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp 3,04 triliun atau 22,09 persen.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan, mengatakan capaian ini menjadi bukti tingginya kepercayaan investor terhadap potensi Badung, khususnya di sektor pariwisata. Bahkan, nilai investasi di Badung mendominasi realisasi investasi Provinsi Bali, yang menargetkan total investasi sebesar Rp 16 triliun pada tahun 2024.
“Hingga triwulan III, Badung sudah menyumbang 86,17% dari total target investasi Provinsi Bali,” ujar Agus Aryawan, Kamis (2/1).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, realisasi investasi di Badung menunjukkan peningkatan luar biasa sebesar Rp 6,46 triliun atau 88,28 persen. Pada tahun 2023, total investasi hingga triwulan III hanya mencapai Rp 7,32 triliun.
“Kami optimis bahwa angka realisasi investasi pada akhir tahun 2024 akan lebih besar, meskipun laporan resmi untuk triwulan IV baru akan dirilis setelah tanggal 10 Januari 2025,” katanya.
Dijelaskan, mayoritas investasi yang masuk di Kabupaten Badung berasal dari modal asing. “Sebagian besar investasi yang masuk di Badung bersumber dari PMA, yaitu sebesar 77,91 persen, sementara PMDN berkontribusi 22,09 persen,” terangnya.
Tingginya dominasi modal asing ini mencerminkan kepercayaan investor internasional terhadap stabilitas ekonomi dan potensi pariwisata di Badung sebagai destinasi unggulan di Bali. Sebagian besar investasi yang masuk ke Kabupaten Badung terfokus pada sektor pariwisata, yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
“Kami berharap peningkatan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja di wilayah itu,” sebutnya.
Keberhasilan ini juga menjadi sinyal positif bagi Badung dalam mempertahankan statusnya sebagai kawasan strategis bagi investasi, baik domestik maupun internasional, di tengah persaingan global yang semakin ketat. (Parwata/Balipost)