Oleh Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ
Tahun 2024 sudah berakhir, dengan berbagai kesulitan dan keberhasilan dan tantangan dalam menjalani proses kehidupan di dunia. Kesehatan jiwa hingga saat ini masih merupakan masalah yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan psikososial pada keluarga dan masyarakat. Masalah-masalah kesehatan mental di sekitar kita antara lain gangguan perilaku berkelompok/individu, gangguan perilaku menentang, gangguan depresi sehingga melakukan percobaan bunuh diri hingga bunuh diri, kecanduan/ketergantungan narkotika, internet, games, berjudi, berutang/pinjol, menolak sekolah, gangguan kepribadian Narsisistik/NPD, tindakan kriminal mulai dari dalam keluarga hingga ke masyarakat (perampokan dengan kekerasan), Kekerasan dalam rumah tangga, gangguan jiwa berat/skizoprenia hingga pembunuhan anggota keluarga sedarah.
Walaupun pemerintah sudah mengusahakan berbagai cara pencegahan salah satunya untuk menghentikan kecanduan judi online yang berdampak ke pinjaman online, pinjaman pada rentenir, mencuri perhiasan, menggadaikan BPKB kendaraan orang tua/saudara serta melakukan penipuan dengan berbagai cara. Setiap perilaku seseorang tanpa mengenal risiko, merugikan dan atau menyakiti diri atau orang lain secara fisik, mental dan finansial, tidak mampu menjalankan tugas dan fungsi sesuai umur dan dilakukan secara berulang, sudah dapat dikatakan mengalami masalah kesehatan jiwa.
Kecanduan judi dan pinjaman tunai langsung maupun online merupakan fenomena gunung es, banyak kasus/korban judi disertai pinjaman online di sekitar kita. Selama ini masih dilakukan penanganan persuasif oleh keluarga dengan menutup utang dan perjanjian dihadapan Tuhan dan keluarga tidak akan mengulangi lagi. Latar belakang atau alasan seseorang melakukan perilaku berisiko sering dikatakan karena kesulitan ekonomi, kehilangan pekerjaan, tagihan hutang, ingin cepat menjadi kaya.
Ilmu kedokteran jiwa dan ilmu perilaku menilai gangguan perilaku/jiwa, tidak hanya disebabkan oleh masalah psikososial/stres dalam kehidupan. Stres dalam kehidupan dapat langsung maupun tidak langsung memengaruhi otak sehingga hormon-hormon pada otak yang mengatur perilaku manusia terganggu regulasinya. Beberapa kasus disebabkan oleh gangguan langsung pada otak atau penyakit fisik yang mengganggu regulasi hormon di otak sehingga berdampak pada perilaku yang tidak berpikir terhadap risiko hanya zona nyaman dan bahagia walau hanya sementara dan ingin mengulangi lagi.
Gangguan perilaku ini dapat terjadi sejak masa anak hingga masa usia lanjut, baik pada laki-laki atau perempuan. Pasien dengan latarbelakang masalah judi online/langsung, game online, pinjaman lembaga keuangan/online, kecanduan pornografi, yang datang diantar keluarga ke praktik Psikiater lebih banyak karena sudah berulang selama 2-3 tahun. Hampir semua pasien dengan gangguan perilaku yang berisiko, setelah dilakukan wawancara pasien rata-rata bingung, tidak tahu harus melakukan apa karena ada larangan untuk keluar rumah, tidak diizinkan beraktivitas dengan teman sebaya, tidak memiliki hobi, bahkan banyak kasus mulai terjadi saat masa pandemi Covid-19.
Banyak masyarakat ingin pemerintah menutup situs internet yang menimbulkan ketergantungan dan berdampak luas pada keluarga/masyarakat. Apakah itu jalan keluar? Tentu tidak. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental atau perilaku yang berhubungan dengan perilaku yang berisiko. Resolusi Kesehatan Mental dalam keluarga pada tahun 2025, antara lain mulai membangun dan atau menguatkan komunikasi, mengenali setiap perubahan dan perkembangan perilaku anggota keluarga. Jika dalam keluarga terjadi perubahan perilaku segera lakukanlah pendekatan, komunikasi, interaksi, rangkul dan bimbing beraktivitas fisik yang kreatif.
Jika ada tagihan dari bank/lembaga keuangan lainnya yang resmi atau tidak, jangan tergesa-gesa untuk membayarkan. Jika seorang kecanduan dengan Internet, akan tidak mampu berhenti menggunakan atau melakukan sesuatu ritual dalam dirinya, tetap akan dilakukan walaupun berdampak buruk bagi diri/keluarga. Jadi waspadai tanda-tanda berikut: 1. Menggunakan media sosial sebagai salah satu cari menghindari masalah dalam kehidupan nyata. 2. Menyelesaikan masalah dengan teman yang dikenal melalui media sosial. 3. Rendah diri sehingga merasa lebih mampu berinteraksi dan diterima dengan orang lain karena tidak harus bertatap muka. 4. Komunikasi dalam keluarga tidak efektif. 5. Jika ada perasaan negatif atau emosi, marah, sedih, kecewa, apapun penyebabnya, sehingga menghabiskan waktu semakin lama untuk bermain games/berjudi, belanja barang yang tidak diperlukan dan menghabiskan uang.
Untuk cara praktis mencegahnya yakni : 1. Tentukan, bataskan waktu dan pantau penggunaan internet, sepakati bersama seluruh anggota keluarga, apa hukuman dan hadiahnya. 2. Aktivitas alternatif, bisa dilakukan bersama keluarga atau teman seperti olahraga, membaca, menyanyi, bermain musik. 3. Istirahat dari dunia digital keluarga, kesepakatan bersama anggota keluarga misalnya satu atau dua hari dalam seminggu. 4. Waktu tidur disepakati bersama, mengantuk tidak, seluruh aktivitas yang menggunakan media internet dihentikan.
Sementara strategi dari sisi Psikologis: 1. Kenali motivasi/dorongan dan pahami dibalik keingginan menjelajah di dunia internet berlebihan. 2. Tetapkan tujuan dan rencana untuk mampu tidak tergantung pada internet. 3. Pengelolaan stres yang positif, pelajari teknik pengelolaan stres yang cocok untuk diri, untuk mengurangi ketergantungan pada internet. 4 Pengembangan ketrampilan diri, meningkat keterampilan yang sesuai dengan hobi atau berlatih untuk aktivitas nyata tanpa bantuan Internet. 5. ukungan sosial, bangun dan menambah jaringan sosial untuk dapat meningkatkan komunikasi dengan orang-orang disekitar kita, sehingga dapat mengurangi isolasi sosial.
Praktik baik yang dapat dilakukan
1. Pengaturan Fitur Parental Kontrol pada perangkat untuk membatasi akses ke situs tertentu.
2. Aplikasi pemblokir situs tertentu yang memicu kecanduan.
3. Pengaturan waktu layar untuk membatasi waktu penggunaan.
4. Mematikan notifikasi dari aplikasi yang tidak penting untuk mengurangi gangguan.
Tindakan untuk berkonsultasi pada profesional diperlukan jika segala teknik di atas tidak mampu mengatasi segala bentuk kecanduan pada internet, jangan sungkan untuk menghubungi profesional seperti dokter spesialis kedokteran jiwa, psikolog. Dukungan keluarga dalam terapi kecanduan internet sangatlah penting terutama agar seluruh anggota keluarga tidak menggunakan internet sesuai dengan kesepakatan. Jika diperlukan obat-obatan untuk mengatur hormon pada otak agar dapat mengurangi serta menghentikan keinginan/dorongan untuk melakukan tindakan berisiko, namun dirasakan sebagai suatu kewajaran dan kebahagiaan.
Penulis, seorang dokter spesialis kejiwaan