DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah dominasi genre musik populer seperti pop dan dangdut, beberapa genre musik alternatif perlahan mencuri perhatian di Indonesia. Jenis musik seperti jazz fusion, folk indie, lo-fi hip hop, hingga post-rock menjadi oase segar bagi penikmat musik yang mencari sesuatu yang berbeda.
Namun, masih banyak aliran musik yang layak didengar, namun kurang populer dan diketahui oleh banyak masyarakat Indonesia. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah 5 genre musik yang jarang di Indonesia namun enak untuk didengar.
1. Trip Hop
Trip hop adalah subgenre electronic music yang muncul di Inggris pada awal 1990-an, terutama di Bristol. Genre ini menggabungkan elemen hip-hop, soul, funk, dan jazz dengan ritme yang lambat dan suasana yang melankolis.
Trip hop, meskipun tidak banyak dikenal di Indonesia, memiliki nuansa yang sangat menyenangkan, terutama bagi mereka yang menyukai musik dengan lirik yang mendalam dan ketukan yang lebih santai.
Beberapa artis terkenal dalam genre ini adalah Massive Attack dan Portishead.
2. Visual Kei
Visual Kei adalah jenis musik yang berasal dari Jepang yang terkenal dengan para musisinya yang memiliki penampilan luar biasa. Gaya ini menggabungkan elemen visual yang kuat dengan musik rock, meskipun lebih dikenal di Jepang.
Band-band seperti X Japan dan Malice Mizer adalah pendahulu genre musik ini. Visual Kei menawarkan pengalaman mendengarkan yang unik yang menggabungkan penampilan artistik dan musik keras.
3. Bubblegum Dance
Bubblegum dance adalah subgenre dari Eurodance yang berasal dari Skandinavia. Biasanya genre musik ini memiliki tema yang lucu dan tidak serius.
Bubblegum Dance membuat orang tertawa dan senang mendengarkan musik, meskipun tidak umum di Indonesia. Musisi terkenal dari genre ini adalah Aqua dan Daze.
4. Pirate Metal
Pirate metal sering menggabungkan musik yang energik dengan lirik tentang kehidupan bajak laut dan petualangan laut, yang membuat genre ini terlihat menggambarkan petualangan laut dan kehidupan bajak laut dengan musik yang energik.
Meskipun terdengar unik, genre ini memiliki penggemar setia di seluruh dunia. Grup musik seperti Alestorm adalah contoh band yang mengusung genre ini.
5. Lowercase
Genre musik yang disebut “lowercase” berfokus pada suara-suara yang halus dan hampir tidak terdengar, seperti detak jam atau desiran angin.
Tujuannya adalah untuk memberi pendengar pemahaman yang lebih baik tentang aspek suara yang sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa musisi dari genre ini yang diakui di komunitas musik avant-garde karena karya mereka yang minimalis dan berfokus pada suara-suara halus, meskipun kesannya terdengar aneh dan unik.
Beberapa contoh artis dengan genre musik lowercase yaitu Steve Roden dan Richard Cartier.
Nah, itu tadi 5 genre musik yang kurang populer di masyarakat Indonesia. Apakah salah satunya pernah kalian dengar? (Dimas Bayu Erlangga/balipost)