GIANYAR, BALIPOST.com – Total Laporan Kebakaran yang tercatat di Damkar Kabupaten Gianyar selama 2024 sebanyak 206 laporan dimana kasus laporan terbesar terjadi bulan Oktober sebanyak 41 laporan kebakaran. Penyebab kebakaran dikarenakan sebagian besar faktor prilaku manusia sehingga diimbau setiap rumah atau perkantoran perlu dilengkapi Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Gianyar, I Made Watha didampingi Kabid Damkar Putu Pradana Jumat (3/1), mengatakan, ratusan laporan kebakaran ini semestinya dapat dicegah jika masyarakat maupun perkantoran semuanya melakukan upaya pencegahan. Salah satunya upaya pencegahan, setiap rumah atau perkantoran diupayakan dilengkapi peralatan pencegahan kebakaran seperti APAR dan peralatan lain.
Made Watha menjelaskan, untuk perkantoran dominan penyebab kebakaran karena faktor peralatan kabel tidak standar sehingga memicu terjadi kosleting listrik. “Untuk pencegahan perkantoran, pasar, rumah sakit wajib memiliki APAR, hidran dan lainnya untuk pencegahan kebakaran,” ucapnya.
Dipaparkannya, kebakaran yang terjadi di perumahan penduduk penyebab kebakaran dominan karena faktor prilaku manusia. Selain karena cuaca panas, percikan api dipicu karena pembakaran sampah. “Warga yang membakar sampah melanggar Perda No. 15 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat,” cetusnya.
Lebih lanjut Watha mengatakan, kebakaran di tempat suci baik pura maupun Merajan, percikan api dipicu karena api dupa. “Masyarakat Gianyar diimbau untuk memastikan api dupa setelah selesai sembahyang guna mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran,” tuturnya.
Made Watha menambahkan kebararan di perumahan penduduk juga dipicu karena keteledoran warga. Salah satunya karena lupa mematikan kompor atau gas LPG bocor sehingga memicu terjadinya kebakaran. “Untuk itu masyarakat diimbau penyiapan APAR untuk kesiapsiagaan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan rumah dan kantor dari ancaman bencana kebakaran,” tegasnya. (Wirnaya/Balipost)
