Lakalantas yang terjadi di wilayah Melaya, Sabtu (11/1) pagi. Kasus lakalantas di wilayah Jembrana masih cukup tinggi. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kasus kecelakaan lalu lintas di jalan utama Denpasar-Gilimanuk dan wilayah hukum Polres Jembrana masih terbilang tinggi. Selama kurun waktu tahun 2024, mengalami peningkatan jumlah kejadian dibandingkan dengan 2023. Penambahan hingga 80 kejadian atau 20 persen. Korban jiwa akibat kecelakaan ini pun juga masih terbilang tinggi hingga 71 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan akhir tahun Polres Jembrana, tercatat dalam kurun waktu 2024 terdapat 483 kasus lakalantas, naik dibanding tahun 2023 yakni 403 kasus.

Baca juga:  Puluhan Hotel di Buleleng akan Dibidik Pajak

Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto belum lama ini mengatakan secara umum jumlah lakalantas mengalami kenaikan. Sejumlah faktor penyebab kecelakaan didominasi dari kelalaian pengguna jalan, di samping juga sarana prasarana yang menjadi perhatian. Satlantas Polres Jembrana juga telah melakukan upaya evaluasi dan ditetapkan satu titik black spot yakni di kilometer 93-94 Jalan Denpasar-Gilimanuk, Kecamatan Jembrana. Di titik tersebut selama kurun waktu 3 tahun terus terjadi kecelakaan dan merenggut korban jiwa.

Baca juga:  Terlibat Pengeroyokan, Pelajar Ditangkap

Di tahun 2022 sebanyak 3 lakalantas dengan 2 MD, tahun 2023 sebanyak 10 kasus dengan 1 korban MD dan tahun 2024 6 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia.

Selama kurun waktu tahun 2024, dari 483 kasus lakalantas juga terdapat 29 kasus tabrak lari. Dan dari kerugian material, secara global mencapai Rp 1,8 miliar. Naik dibanding 2023 403 kasus dengan kerugian material Rp 1,4 miliar.

“Upaya pencegahan terus kita lakukan secara massiv. Melalui Jembrana Safety Riding dan music fest belum lama ini sebagai sarana bersosialisasi keselamatan berlalu lintas. Serta upaya lain patroli jalan dan survey jalan bersama instansi terkait,” ujarnya.

Baca juga:  Gunung Agung Erupsi Cukup Besar, Lontaran Lava Pijar Sejauh 2,5 Kilometer

Disamping itu di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk dan titik-titik rawan lakalantas dilakukan pemasangan spanduk himbauan serta memasang lampu penerangan. Perbaikan jalan juga penting dilakukan karena rentan apalagi memasuki musim hujan dan menjadi jalur utama padat kendaraan melintas. (Surya Dharma/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *