Sejumlah penyu yang mati dikuburkan dari pihak BKSDA Jembrana dibantu relawan di Pantai Perancak. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Lima dari 29 ekor penyu hijau yang diamankan Polres Jembrana dari aksi penyelundupan melintasi wilayah Jembrana, Minggu (12/1) dinihari dalam kondisi mati. Satu ekor lainnya dalam kondisi kritis.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali langsung menguburkan bangkai penyu tersebut. Penyebab kematian satwa yang dilindungi ini diduga akibat stres dan dehidrasi karena kekurangan air selama perjalanan.

Proses penguburan dilakukan di area Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih, Desa Perancak, Jembrana, Bali, Minggu (12/1) sore dibantu relawan. Kelima ekor Penyu yang mati itu ditanam di lubang dengan kedalaman 1,5 meter.

Baca juga:  Waspadai, Potensi Gelombang hingga 2,5 Meter di Selat Bali-Lombok

Ahmad Januar, petugas BKSDA Jembrana mengatakan dari pemeriksaan kondisi 29 ekor penyu ditemukan 5 ekor sudah dalam kondisi mati. Januar menjelaskan, kelima penyu yang mati berjenis kelamin betina, dengan usia berkisar antara 10 hingga 40 tahun. Sedangkan satu ekor penyu jantan dengan kondisi kritis dan telah dibawa ke penangkaran di Banyuwedang, Buleleng, untuk perawatan intensif oleh dokter dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI).

Baca juga:  Satu Unit Rumah Joglo di Junjungan Ubud Ludes Dilalap Api

Saat ini di KPP Kurma Asih masih tersisa 23 ekor penyu dan masih diobservasi. Segera setelah kondisinya dinyatakan sehat dan stabil, akan segera melepasliarkannya ke habitat asal.

Sementara Polres Jembrana akan merilis kasus yang diungkap di awal tahun 2025 ini.
Tim Kurawa Satreskrim Polres Jembrana menggagalkan penyelundupan setelah melakukan pengintaian sejak Sabtu (11/1) di wilayah pesisir Jembrana.

Sekitar pukul 02.00 WITA, sebuah mobil pikap yang dicurigai membawa muatan ilegal dihentikan di jalur Denpasar-Gilimanuk, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. Polisi menemukan 29 ekor penyu hijau yang disembunyikan di dalam kendaraan tersebut dengan ditutupi kampil. Rencananya Senin (13/1) sore ini akan dilakukan press rilis dan pelepasliaran penyu. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Berceceran di Jembatan Lelateng, Sampah Timbulkan Bau Tak Sedap
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *