Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri di Jakarta, Jumat (10/1/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dengan Israel yang berhasil disepakati pada Rabu, di dorong agar dapat diterapkan secara konkret dan komprehensif demi kemaslahatan bangsa Palestina.

Saat menyampaikan sambutannya terhadap gencatan senjata Gaza melalui akun resminya @Menlu_RI di media sosial X pada Kamis, Sugiono memandang gencatan senjata tersebut “sesuai dengan yang selama ini terus didorong bersama masyarakat internasional”.

“Langkah penting berikutnya adalah memastikan kesepakatan tersebut dilaksanakan segera dan secara komprehensif untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak,” ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono.

Baca juga:  Timteng Terancam Konflik Besar Jika Eskalasi Berlanjut

Ia juga mengatakan bahwa kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza telah memakan korban puluhan ribu jiwa selama ini, dan besarnya jumlah korban tersebut tak boleh dilihat “sebagai statistik semata”.

Untuk itu, Menlu RI mengharapkan supaya gencatan senjata tersebut memberi momentum bagi terwujudnya perdamaian di Palestina.

“Namun, saya tegaskan juga bahwa perdamaian tersebut hanya dimungkinkan jika Palestina telah merdeka dan berdaulat sesuai dengan solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional,” kata Sugiono menambahkan.

Baca juga:  GoTo Satukan Ekosistem dalam Komitmen Keberlanjutan "Tiga Nol"

Ia juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi kepada upaya pemulihan kehidupan bermasyarakat di Gaza, baik melalui bantuan kemanusiaan, dukungan terhadap peran Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), ataupun terhadap upaya rekonstruksi Gaza.

Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1).

Ia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Minggu (19/1).

Baca juga:  Keluarga Ridwan Kamil Ikhlaskan Kepergian Putranya

Kesepakatan gencatan senjata tersebut mencakup pembebasan sandera dan pertukaran tahanan, penghentian pertempuran, jaminan keamanan bagi Israel, dan bantuan kemanusiaan yang melimpah masuk ke Gaza.

Kesepakatan gencatan senjata yang dirundingkan melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat itu juga mencakup rencana dialog terkait pemerintahan Jalur Gaza pada masa mendatang berikut pembangunan kembali wilayah Palestina tersebut. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *