Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/10/2024). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan siswa di Sukoharjo mengalami keracunan makanan usai kegiatan makan bergizi gratis (MBG). Atas kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sukoharjo ini, Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperketat standar operasional pelaksanaan (SOP). Demikian disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1).

Ia mengatakan setelah melakukan koordinasi, memang ada 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik.

Baca juga:  Kodam Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis

Hasan menyebutkan SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain.

“SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam. Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” paparnya.

Baca juga:  68 Kru "Diamond Princess" Dinyatakan Negatif COVID-19, Dibolehkan Pulang

Ia mengutarakan kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *