NEGARA, BALIPOST.com – Pengelolaan Pasar Umum Negara dengan bangunan baru masih menerapkan zero retribusi untuk para pedagang. Kebijakan gratis retribusi tersebut diperpanjang hingga pertengahan tahun untuk membantu para pedagang beradaptasi dengan bangunan baru. Konsekuensinya, Pemkab Jembrana masih menanggung beban operasional pasar yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata, Jumat (17/1) mengatakan, retribusi pasar untuk para pedagang di Pasar Umum Negara masih digratiskan oleh Pemkab Jembrana. Kebijakan tersebut diperpanjang dari sebelumnya sampai akhir tahun 2024 (Desember), menjadi sampai beberapa bulan ke depan. “Paling tidak pertengahan akhir tahun ini, kita melihat kondisi pedagang masih penyesuaian di tempat yang baru. Tetap tidak dipungut dulu,” kata mantan Camat Negara ini.
Dinas juga masih merancang strategi untuk manajemen pasar umum negara agar dapat menutupi biaya operasional. Sejak September tahun lalu, biaya operasional untuk pasar umum negara diakui memang cukup tinggi. Rerata untuk biaya listrik sekitar Rp 55 juta per bulan. Belum lagi untuk operasional lainnya seperti kebersihan, air dan lain-lain. Dinas Perdagangan masih merancang strategi untuk pendapatan lain diluar retribusi yang bisa dihasilkan untuk minimal menutupi biaya operasional.
“Ya konsekuensinya itu (pemkab membiayai), sama juga pasar-pasar yang lain,” ujarnya. Namun harapannya agar Pasar terbesar di Jembrana ini bisa memberikan manfaat baik bagi pedagang maupun pembeli sebagai fasilitas umum. (Surya Dharma/Balipost)