MAKASAR, BALIPOST.com – Kebijakan penghentian impor empat komoditas pangan bagi Indonesia tidak akan mempengaruhi stok maupun harga pangan domestik. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Zulhas seusai memimpin Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat mengatakan bahwa saat ini kondisi stok maupun harga pangan mayoritas dalam kondisi yang aman dan stabil.
“Biasanya (di bulan) Januari harga pangan naik, ini alhamdulillah stabil. Ini Januari sudah tanggal berapa ini sekarang? 17 (Januari) ya? Ini harga stabil, tadi kita cek di lapangan,” kata Zulhas, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (17/1).
Zulhas menyebutkan, beberapa komoditas pangan yang terbilang stabil seperti cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 2 juta ton. Selain itu, stok daging ayam ras, telur ayam ras hingga cabai merah keriting juga dalam keadaan aman.
“Stok kita cukup, (beras) Bulog ada 2 juta ton stoknya, untuk daging ayam ras, telur (ayam ras) melimpah. Memang ada yang kurang sedikit itu cabai rawit, tapi kalau cabai keriting sudah banyak. Kita lihat, sudah banyak, cukup, semua, cukup stok kita,” ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa saat ini pemerintah tidak akan melakukan impor beras, jagung, gula, hingga garam. “Kita tidak impor lagi beras tahun ini. Kita sudah putuskan tidak impor garam, gula, kita tidak impor lagi jagung. Ada empat komoditas,” terangnya.
Zulhas juga mengaku akan terus bekerja keras dengan berbagai kementerian dan lembaga yang membidangi pangan untuk terus berkoordinasi sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan sesuai yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai di tahun 2027.
“Gimana (agar stok dan harga pangan tetap stabil?) Ya kita bekerja keras, inilah kita melakukan rapat koordinasi agar semua kabupaten, gubernur sama. Kalau kita bekerja keras, kami meyakini memang kita tidak perlu lagi untuk impor komoditas-komoditas, kami yakin bisa,” tuturnya.
Kendati demikian, Zulhas mengaku siap melakukan evaluasi terhadap hal tersebut. “Tentu nanti ada waktunya kita akan evaluasi, apakah bulan tiga (Maret), bulan enam (Juni), kita akan lihat. Tapi semangat kita, kita bekerja keras sampai swasembada pangan,” kata Zulhas. (Kmb/Balipost)