BADUNG, BALIPOST.com – Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, tetap tutup saat Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025. Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi.
“Yang jelas saat Nyepi semua penerbangan kita setop,” kata dia di Kabupaten Badung, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (24/1).
Hal ini disampaikan ketika disinggung soal jatuhnya Hari Suci Nyepi Cakka 1947 tepat di momentum arus mudik, tepatnya dua hari menjelang Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.
Meski memastikan tak beroperasi selama 24 jam, Faik mengatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian/lembaga terkait mengenai kebijakan di tengah arus mudik ini, sebab umumnya Bali kedatangan lonjakan wisatawan saat libur panjang Lebaran.
“Dua hari sebelum Nyepi ya, jadi kami masih melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, kementerian terkait, karena perlu kebijakan khusus terkait pengaturan itu,” ujarnya.
“Mungkin kami menyarankan nanti kalau memang mau ke Bali jangan dua hari sebelumnya (Lebaran) artinya mungkin sebelum atau pada saat Lebaran, jadi saat Nyepi selesai,” sambung Faik.
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga memiliki pengalaman Hari Suci Nyepi bersamaan dengan Idul Adha pada 2002.
Faik melihat dari situasi itu bandara dapat mengatur kondisi di lapangan dengan menyesuaikan kebijakan mendatang yang saat ini masih tahap pembahasan.
Bandara juga belum menentukan puncak arus mudik, pembahasan dengan pemerintah terutama Kementerian Perhubungan masih berlangsung terutama menentukan tanggal libur sekolah dan pembentukan posko angkutan.
“Saat 2002 penerbangan tutup di Bali, saya dengar tetap melaksanakan Shalat Ied tapi tidak pakai pengeras suara dan kendaraan, jadi saling menghormati, ini masih tahap pembahasan, dipikirkan pasti,” kata Faik. (Kmb/Balipost)