Umat bersembahyang serangkaian Imlek, Rabu (29/1). (BP/yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Bali berjalan lancar dan aman. Sejumlah vihara dijaga ketat aparat keamanan. Seperti di Vihara Amurva Bumi yang terletak di Blahbatuh, Gianyar.

Di Buleleng, ribuan etnis Tionghoa silih berganti melaksanakan persembahyangan Imlek di Klenteng Seng Hong Bio, di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng pada Rabu (29/1). Umat yang melakukan persembahyangan, datang dengan mempersembahkan canang seperti halnya yang dilakukan umat Hindu di Bali.

Akulturasi budaya pun sangat jelas dirasakan. Perpaduan budaya Tiongkok dan Bali sangat terlihat dengan penampilan sekaa gong di wantilan Klenteng. Saat perayaan juga diiringi gambelan Bali rutin dilakukan setiap tahun baru Imlek tiba.

Salah satu pengurus TITD Seng Hong Bio, Bambang Setiawan mengatakan penampilan sekaa gong ini merupakan tradisi rutin setiap tahunnya. Bahkan silih berganti setiap tahun, umat yang hadir mapunia atau menyumbangkan gong di Klenteng.

Baca juga:  Pagu Dana Desa untuk Bali di 2021 Alami Peningkatan, Kabupaten Ini Terbanyak

“Umat yang menyumbangkan gembelan untuk mengiringi persembahyangan, di sini itu sudah biasa. Sudah biasa dari dulu sudah ada pakai sekaa gong,” jelas Bambang.

Bambang juga menjelaskan sejumlah rangkaian sudah dilakukan sejak Minggu lalu, mulai dari pembersihan rupang hingga persembahyangan jelang Imlek pada tengah malam. Saat tengah malam itu, juga dilakukan Ciam Si atau tradisi ramalan kuno Tionghoa. Ramalan itu, dilakukan untuk mengetahui nasib umat pada tahun Ular Kayu ini.

“Ramalannya sangat bagus, semoga semua diberikan rezeki dan kemudahan di setiap perjalanan bahkan dimudahkan dalam segala bisnis yang sedang digeluti,” imbuhnya.

Baca juga:  RRT dan PHDI Bali Akan Bangun Pura di Tiongkok

Pihaknya juga menambahkan, selain melakukan persembahyangan di Klenteng, bisanya masyarakat juga melakukan persembahyangan di rumah masing–masing. Persembahyangan itu pun dilakukan dengan mempersembahkan sajian lengkap, seperti buah dan kue yang dipersembahkan pada leluhur.

”Biasanya pada perayaan Imlek, warga Tionghoa juga akan melakukan persembahyangan di rumah di lokasi abu leluhur mereka,” jelasnya.

Untuk persembahyangan Imlek, klenteng disebut akan dibuka hingga tengah malam. Sedangkan untuk hari-hari biasa, klenteng hanya dibuka dari pukul 07.00 – 21.00 WITA.

Setelah persembahyangan Imlek ini, di Klenteng Seng Hong Bio akan dilaksanakan Cap Go Meh. Sedangkan upacara akhir dari rangkaian perayaan Imlek itu, akan digelar pada 12 Februari 2025. Dalam upacara tersebut akan dilaksanakan ritual tolak bala atau Ci Suak.

Baca juga:  Ida Pandita Mpu Istri Daryatri Lebar

Ketua Panitia Penyelenggara Imlek Vihara Amurva Bumi, Ari Wijaya, bersama pengurus vihara di Wantilan Vihara Amurva Bumi Blahbatuh menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian dan masyarakat setempat dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan besar Imlek.

Pihak kepolisian telah menyiapkan sejumlah pengamanan yang melibatkan personel di lokasi serta melakukan koordinasi dengan panitia untuk meminimalisasi gangguan yang dapat mengganggu jalannya ibadah dan perayaan tersebut.

Kapolres Gianyar AKBP Umar, S.I.K, M.H. melakukan kunjungan untuk memantau pengamanan dalam rangka kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan persembahyangan yang dilaksanakan masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek Rabu (29/1). (Nyoman Yudha/Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *