Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat ditemui dalam acara Pengambilan Sumpah Jabatan Penjabat Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II.a dan Eselon II.b serta Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemkab Badung pada Kamis (30/1). (BP/Ant)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Badung melonjak drastis pada 2024. Berdasarkan data yang diperoleh hingga 31 Desember 2024, jumlah kasus DBD di Gumi Keris mencapai 2.405 kasus, mengalami kenaikan tajam 111,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 1.137 kasus pada 2023.

Lonjakan ini menempatkan Badung sebagai daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi kedua di Bali, setelah Kabupaten Gianyar yang mencatat 4.478 kasus. Ironisnya, tingginya angka kasus ini tidak sejalan dengan angka bebas jentik yang mencapai 98 persen, yang seharusnya menunjukkan keberhasilan dalam pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga:  Pengembangan Kasus Korupsi Retribusi Terminal Manuver Tunggu Hasil Audit BPKP

Menanggapi hal tersebut, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat ditemui dalam acara Pengambilan Sumpah Jabatan Penjabat Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II.a dan Eselon II.b serta Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemkab Badung pada Kamis (30/1), menyatakan bahwa tingginya angka kasus DBD di Badung bukan berarti semua penderita terjangkit di wilayah tersebut.

“Kalau yang namanya DBD ini, mohon maaf, belum tentu juga digigit nyamuknya di Badung, bisa saja di tempat lain, namun tercatatnya disini (Badung -red),” ungkapnya.

Baca juga:  Kejari Gianyar Bidik Kasus Penyalahgunaan Dana COVID-19

Namun demikian, pihaknya telah mengintruksikan jajaran terkait untuk berupaya maksimal dalam mengatasi lonjakan kasus DBD. “Kami sudah berikan arahan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar untuk mengerahkan jajaranya agar bagaimana DBD tidak meningkat,” tegasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sendiri telah mengintensifkan berbagai upaya pencegahan dan penanganan, termasuk fogging di daerah rawan, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta peningkatan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menangani pasien DBD. (Parwata/Balipost)

Baca juga:  Minat Pelajar Kunjungi Candi Borobudur Relatif Tinggi

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *