Ketua tim penasihat hukum terdakwa IWAS, Dr. Ainuddin memberikan keterangan pers usai sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Mataram, NTB, Senin (3/1/2025). (BP/Ant)

MATARAM, BALIPOST.com – Dua orang rekan korban pelecehan seksual dalam sidang lanjutan dengan terdakwa penyandang tunadaksa I Wayan Agus Suartama (IWAS) alias Agus, dilakukan pemeriksaan oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (3/2).

Juru Bicara Pengadilan Negeri Mataram Lalu Moh. Sandi Iramaya usai persidangan terdakwa Agus yang berlangsung secara tertutup mengatakan hakim memeriksa dua rekan korban pelecehan seksual dalam kapasitas sebagai saksi.

“Yang hadir ada dua saksi dari jaksa penuntut umum, inisial A dan Y, mereka adalah rekan korban,” kata Sandi dikutip dari kantor berita Antara, Senin (3/2).

Baca juga:  Enam Kapolda Dimutasi, Salah Satunya Bali

Perihal keterangan saksi dalam persidangan, dia menegaskan bahwa materinya tidak terlepas dari berita acara pemeriksaan yang tercantum dalam dakwaan jaksa penuntut umum.

“Jadi, saksi berikan keterangan di sidang yang pada pokoknya berbicara sesuai dalam berita acara,” ujarnya.

Untuk sidang lanjutan yang berakhir sekitar pukul 13.00 Wita tersebut, Sandi menyampaikan bahwa terdakwa IWAS hadir secara langsung ke hadapan majelis hakim.

“Dalam persidangan, terdakwa IWAS juga didampingi tim penasihat hukum dan dinas sosial. Untuk saksi juga didampingi LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban),” ucap dia.

Baca juga:  Korban Tenggelam di Pelabuhan Padang Bai Ditemukan Tewas

Sementara itu, Ketua tim penasihat hukum terdakwa IWAS, Dr. Ainuddin, usai sidang mengatakan kedua saksi memberikan keterangan mulai dari kesaksian melihat korban bertemu dengan terdakwa IWAS di Taman Udayana, Kota Mataram, sampai berpindah ke tempat penginapan.

Dari persidangan, Ainuddin berpendapat bahwa pihaknya tidak melihat adanya perbuatan pidana terdakwa IWAS dari keterangan kedua saksi.

Kedua saksi ini hanya mendengar kata korban yang juga memberikan kesaksian bertolak belakang pada sidang sebelumnya.

Baca juga:  Diancam Foto Pribadinya Disebar, Remaja Lapor Polisi

“Secara hukum, ini namanya testimonium de auditu, kedua saksi ini memberikan keterangan tidak sinkron dan bertolak belakang sama sekali,” ucap Ainuddin. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *