Kelompok Tani panen Sorgum, salah satu jenis serelia, di kawasan Desa Kubutambahan pada Minggu (16/4/2023). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali mengimpor produk serelia dari Pakistan pada Desember 2024. Kenaikannya cukup fantastis yaitu 219.655,59 persen (mtm) atau sebesar USD5,28 juta.

Serealia merupakan produk biji-bijian yang mencakup padi, jagung, kedelai, dan tanaman biji-bijian lainnya. Contoh serealia lainnya adalah, quinoa, sorgum, biji gandum, oat, Jelai.

Plt. Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan, Senin (3/2) mengaku, tak bisa menjelaskan secara spesifik apakah serelia masuk kategori barang konsumsi atau bahan baku atau barang modal.

Baca juga:  Tak Ada Cara Lain! Pengendalian COVID-19 Harus Dilakukan untuk Bangkit

“Berdasarkan penggunaan barang, baik untuk konsumsi, bahan baku, barang modal. Penggunaannya untuk apa, kita tidak bisa memberikan data secara pasti tapi kemungkinan besar, digunakan untuk konsumsi atau bahan baku,” ujarnya.

Total impor Bali selama tahun 2024 yaitu USD168,74 juta, naik 38,24 persen (ctc). Sedangkan pada Desember 2024, impor Bali mencapai USD22,38 juta, naik 60,75 persen mtm dan 132,17 persen yoy.

Baca juga:  Pesawat Jatuh di Pakistan, Puluhan Orang Tewas dan 2 Selamat

“Yang menarik pada Desember ada barang dari Pakistan yaitu serelia. Kalau secara bulanan, kadang – kadang sangat berbeda kondisinya tergantung kebutuhan,” ujarnya.

Impor barang Bali pada Desember 2024 merupakan yang tertinggi selama 2024 serta tercatat mengalami peningkatan baik secara mtm, yoy maupun secara kumulatif.

Selain dari Pakistan, impor Bali tertinggi lainnya pada Desember 2024 yaitu Tiongkok, Vietnam, Amerika Serikat dan Singapura. “Namun selama 2024, AS menjadi negara asal impor utama Bali, dan produk impor utama Bali adalah komoditas mesin dan peralatan mekanis. Mayoritas barang impor masuk melalui pelabuhan di Provinsi Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Harga Kedelai Bergejolak

Selain serelia, Bali juga mengimpor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannta sebesar USD2,24 juta, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar USD1,83 juta, barang dari kulit samak sebesar USD1,70 juta dan minyak atsiri, wewangian, dan kosmetik USD1,64 juta. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *