Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, meminta jajaran direksi dan badan pengawas Perumda Air Minum Tirta Mangutama (PDAM Badung) untuk segera menyelesaikan persoalan distribusi air bersih di Kabupaten Badung. Ia menegaskan bahwa kebutuhan air minum bagi masyarakat harus tuntas paling lambat akhir tahun 2025.

Jika tidak, para pejabat terkait dipersilakan mundur dari jabatannya. “Saya ingin memberikan batas waktu kepada pengawas dan direktur. Akhir tahun 2025, kebutuhan air minum di Kabupaten Badung harus merata. Kalau tidak, silakan purna tugas,” tegas Bupati Giri Prasta saat meresmikan kantor pusat PDAM Badung, Senin (4/2).

Menurutnya, salah satu sumber pasokan air bersih akan datang dari Bendungan Sidan, yang dijadwalkan diresmikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Februari ini. Bendungan ini akan memasok 500 liter per detik untuk Badung, 750 liter per detik untuk Denpasar, 200 liter per detik untuk Tabanan, dan 300 liter per detik untuk Gianyar.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Terima Kunjungan Konsulat Jenderal Republik Korea Selatan

Selain itu, Bupati Giri Prasta juga menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan air di daerah Kuta Selatan, termasuk di Tanjung Benoa, Pecatu, Ungasan dan Jimbaran. Ia mengapresiasi langkah PDAM yang telah meningkatkan kapasitas pengolahan air baku dari 750 liter per detik menjadi 1.000 liter per detik.

“Ini langkah positif, tapi saya ingin lebih dari itu. Sekarang prosesnya sudah berjalan di BPKP untuk pemasangan instalasi. Kalau akhir 2025 belum tuntas, berarti direksi dan badan pengawas tidak bekerja dengan baik,” ujar Giri Prasta.

Selain memastikan distribusi air bersih, Bupati Giri Prasta juga menyoroti pentingnya konservasi lingkungan. Ia meminta agar dilakukan penghijauan di daerah aliran sungai untuk menjaga ketersediaan air. Menurutnya, tanpa reboisasi yang berkelanjutan, debit air akan terus menurun akibat perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam.

Baca juga:  Penataan Tanjung Juntil Nusa Penida Mandek

“Jangan hanya menebang pohon, tapi tidak melakukan reboisasi. Kalau perlu, Pemkab Badung bisa bekerja sama dengan Bangli dan Tabanan untuk mengontrak kawasan hutan agar dijaga kelestariannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Giri Prasta juga menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam sistem pengelolaan air. Ia menyebutkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mendeteksi kebocoran dan pencurian air secara realtime.

“Teknologi harus diterapkan. Kita harus bisa mendeteksi di mana terjadi kebocoran sehingga tidak ada lagi kehilangan air yang berlebihan,” tegasnya.

Ia menekankan kembali bahwa PDAM memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan masyarakat tidak kekurangan air bersih, terutama saat musim kemarau. “Saya titip satu hal saat musim hujan, jangan sampai banjir. Saat musim kering, jangan sampai kekurangan air. Itu tanggung jawab PDAM,” pungkasnya.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Hadiri Melaspas Tapakan di Pura Puseh Pelaga

Dirut Perumda Tirta Mangutama, Wayan Suyasa, mengatakan bahwa pihaknya secara bertahap telah berupaya mengatasi kebutuhan air bersih di Badung. “Kami telah melakukan beberapa langkah karena masih ada pelayanan yang terganggu, terutama di wilayah selatan, khususnya di daerah perbukitan. Pada 2024, kami telah memproses beberapa langkah, termasuk kerja sama dengan pihak swasta. Saat ini, proses tersebut masih dalam tahap kajian oleh BPKP, dengan beberapa hal yang memerlukan kajian eksklusi DKP terkait jaringan,” jelasnya.

Terkait distribusi air di wilayah selatan, saat ini pihaknya telah mengirimkan air secara bertahap. Jumlah air yang dikirimkan bervariasi, misalnya 5 bar ke Pecatu dan 5 bar ke masyarakat. “Ke depan, kami akan terus melakukan pengembangan secara bertahap,” ucapnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *